Manokwari, (Antara)-Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mengubah limbah kelapa sawit menjadi pupuk organik untuk memperbaiki lahan pertanian di daerah tersebut.

Sunarman, salah satu PPL di Distrik Manokwari, Sabtu, mengaku sudah mengembangkan industri pupuk organik sejak beberapa tahun lalu. Saat ini industri yang ia jalankan mampu memproduksi 3 ton pupuk organik perhari.

Dia menjelaskan, usaha ini bermula dari keresahanya atas degradasi kualitas lahan pertanian di wilayah Masni. Disisi lain, produksi limbah dari perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut cukup besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Disini sudah ada beberapa rumah pembuatan pupuk organik, salah satunya milik saya. Selama ini kami sudah melayani pesanan dari Teluk Bintuni dan Teluk Wondama, justru Manokwari sendiri yang kurang,"katanya.

Dia menjelaskan, selain limbah sawit pupuk organik dibuat dengan memanfaatkan limbah somel, limbah sekam padi serta kotoran ternak. Seluruhnya dicampur dan diproses hingga siap digunakan sebagai pupuk.

Menurut dia, pupuk organik sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk memperbaiki struktur tanah.

"Terutama di wilayah Kampung sumber boga Masni, kandungan Kahat dilahan pertanian padi disini cukup tinggi. Untuk itu kita perlu pupuk organik, supaya tanah subur kembali dan mampu meningkatkan produksi pertanian," katanya.

Pertanian padi Manokwari terpusat di wilayah Prafi, Masni dan Sidey. Sunarman mengaku siap memasok kebutuhan pupuk bagi seluruh petani di daerah tersebut.

Menurutnya, usaha tersebut selaras dengan program cetak sawah yang laksanakan pemerintah pusat. Ia ingin program tersebut meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi padi petani Manokwari.

"TNI hadir melalui program ini, bahkan TNI terlibat langsung untuk mendampingi petani. Saya yakin jika seluruh pihah sinergis dan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan lahan petani Manokwari akan sukses," pungkasnya.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017