Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengimbau masyarakat mengurangi penggunaan sampah plastik untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

Hal ini disampaikan gubernur pada upacara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang di gelar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manokwari, Kamis. 

Pada kegiatan yang dilaksanakan Polda, Pemprov Papua Barat dan Kodam XVIII/Kasuari ini, gubernur mengaajak, semua pihak peduli dengan sampah. ASN, TNI dan Polri, masyarakat, pelaku usaha serta pemangku kepentingan menerapkan kedisiplinan dalam pengelolaan sampah.

"Kita butuh kualitas hidup sehat dan semua itu dapat terjadi jika pola pikir kita sudah benar dalam mengelola sampah. Kita harus mulai sama-sama, agar Papua Barat terbebas dari bencana dan penyakit," sebut gubernur.

Menurut gubernur ada beberapa solusi yang harus diambil bersama, yakni mengurangi penggunaan barang yang tidak perlu, diantaranya plastik dan styrofoam. Dua barang ini dinilai sulit hancur dan dapat merusak lingkungan

"Gunakan kembali barang-barang tidak dipakai. Kita juga harus menggalakkan terus kembali tanaman hijau," kata gubernur.

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja pada wawancara terpisah mengatakan, sampah merupakan persoalan penting. Ia berharap pemerintah daerah di seluruh Papua Barat menyiapkan peraturan daerah untuk mempertegas agar toko, pasar, swalayan serta pusat perbelanjaan lainya tidak lagi menggunakan plastik.

"Sampah plastik itu baru dapat terurai setelah 100 tahun dan styrofoam 80 tahun. Ini berdasarkan hasil penelitian," kata Kapolda.

Sebagai gantinya, masyarakat yang berbelanja agar membawa noken atau tas dari rumah. Di wilayah Papua dan Bali hal ini sudah diterapkan.

Ia juga mengimbau masyarakat peduli terhadap sampah, kesehatan serta kelestarian lingkungan. Sehebat apapun cara yang ditempuh pemerintah dalam mengelola sampah tidak akan berhasil jika masyarakat tidak memiliki sikap peduli.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019