Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua menyebutkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terutama Papua  pada dasarnya masih tetap tumbuh meski terjadi resesi global .

"Dampak resesi ekonomi global akibat perang Rusia dan Ukraina tidak begitu berdampak terhadap ekonomi Indonesia," kata  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Juli Budi Winantya di Jayapura, Minggu.

“Untuk dampak di Papua, paling pengurangan ekspor yang keluar namun pada dasarnya geliat ekonomi tetapi berjalan, kemudian UMKM, serta aktivitas perbankan dan sebagainya," ujarnya menambahkan.

Menurut Juli, dampak resesi ekonomi global tidak terlalu dirasakan oleh para pelaku usaha.Untuk itu ia menghimbau agar masyarakat tidak perlu panik dengan kondisi 2023 ke depan.

"Pasalnya perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh meski dampak resesi ekonomi akan dirasakan secara global. Kami melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup tinggi yaitu 5,72 persen," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,72 persen pada kuartal ketiga di tengah badai resesi yang dialami sejumlah negara..

"Negara-negara besar sekarang ini resesi. Kita masih bisa tumbuh 5,72 persen di kuartal ketiga," kata Presiden Jokowi pada kegiatan Nusantara Bersatu, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu.

Dalam kondisi resesi ekonomi global itu, banyak negara kesulitan. Akibatnya, harga barang-barang naik sampai dua kali lipat. Beruntungnya, Indonesia masih bisa mengendalikan keadaan ekonomi yang tidak pasti tersebut.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI Papua sebut UMKM tetap tumbuh meski resesi global

Pewarta: Qadri Pratiwi

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022