Badan sepak bola dunia, FIFA, menolak permohonan skuad Piala Dunia Denmark untuk mengenakan kaus bertema pro hak asasi manusia saat latihan, umum federasi sepak bola Denmark (DBU) pada Kamis.
FIFA menolak permintaan Denmark agar dibolehkan memakai kaus bertuliskan "Hak Asasi Manusia untuk Semua", kata juru bicara DBU kepada AFP.
DBU membantah itu pesan politik tetapi akan mematuhi keputusan FIFA untuk menghindari denda dan sanksi, kata mereka.
Qatar menghadapi kritik atas catatan hak asasi manusianya terkait perlakuan terhadap pekerja asing pada proyek infrastruktur besar untuk Piala Dunia serta hak-hak perempuan dan LGBTQ.
Sejak lama memusuhi penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar, federasi Denmark ingin menjadi yang terdepan dalam membela hak asasi manusia selama turnamen yang dimulai pada 20 November itu.
"Kami telah mengirimkan permintaan kepada FIFA, tetapi tanggapannya negatif. Kami menyesali, tetapi kami harus memperhitungkannya," kata direktur DBU Jakob Jensen kepada Ritzau.
DBU sebelumnya mengumumkan bahwa kaus pelatihan akan menampilkan "pesan kritis", dengan dua sponsor -Danske Spil dan bank Arbejdernes Landsbank- setuju mengganti logo mereka.
"Bagi saya, ini adalah jersey dengan pesan yang sangat sederhana tentang hak asasi manusia universal," tambah Jensen.
FIFA yang melarang semua pesan politik pekan lalu mendesak tim-tim agar "fokus kepada sepak bola" dan tidak menyeretnya "ke dalam pertempuran ideologis atau politik".
Pada kaus resmi negara Skandinavia itu selama kompetisi, pemasok peralatan Hummel juga meredupkan logonya sebagai tanda "protes" terhadap otoritas Qatar.
Homoseksualitas adalah ilegal di Qatar dan kapten sejumlah negara Eropa terkemuka, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman, akan mengenakan ban lengan warna pelangi dengan pesan "Satu Cinta" dalam kampanye anti-diskriminasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: FIFA tolak permohonan izin Denmark pakai kaus pro-HAM saat latihan
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
FIFA menolak permintaan Denmark agar dibolehkan memakai kaus bertuliskan "Hak Asasi Manusia untuk Semua", kata juru bicara DBU kepada AFP.
DBU membantah itu pesan politik tetapi akan mematuhi keputusan FIFA untuk menghindari denda dan sanksi, kata mereka.
Qatar menghadapi kritik atas catatan hak asasi manusianya terkait perlakuan terhadap pekerja asing pada proyek infrastruktur besar untuk Piala Dunia serta hak-hak perempuan dan LGBTQ.
Sejak lama memusuhi penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar, federasi Denmark ingin menjadi yang terdepan dalam membela hak asasi manusia selama turnamen yang dimulai pada 20 November itu.
"Kami telah mengirimkan permintaan kepada FIFA, tetapi tanggapannya negatif. Kami menyesali, tetapi kami harus memperhitungkannya," kata direktur DBU Jakob Jensen kepada Ritzau.
DBU sebelumnya mengumumkan bahwa kaus pelatihan akan menampilkan "pesan kritis", dengan dua sponsor -Danske Spil dan bank Arbejdernes Landsbank- setuju mengganti logo mereka.
"Bagi saya, ini adalah jersey dengan pesan yang sangat sederhana tentang hak asasi manusia universal," tambah Jensen.
FIFA yang melarang semua pesan politik pekan lalu mendesak tim-tim agar "fokus kepada sepak bola" dan tidak menyeretnya "ke dalam pertempuran ideologis atau politik".
Pada kaus resmi negara Skandinavia itu selama kompetisi, pemasok peralatan Hummel juga meredupkan logonya sebagai tanda "protes" terhadap otoritas Qatar.
Homoseksualitas adalah ilegal di Qatar dan kapten sejumlah negara Eropa terkemuka, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman, akan mengenakan ban lengan warna pelangi dengan pesan "Satu Cinta" dalam kampanye anti-diskriminasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: FIFA tolak permohonan izin Denmark pakai kaus pro-HAM saat latihan
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022