Jakarta (ANTARA) - Prancis melaju ke final Piala Dunia 2022 untuk berjumpa Argentina setelah mengakhiri perjalanan Maroko, si pembunuh para raksasa dalam laga semifinal di Stadion Al-Bayt, Doha pada Kamis dini hari WIB, yang berkesudahan 2-0.
Dua gol Prancis dicetak oleh Theo Hernandez dan pemain pengganti Randal Kolo Muani.
Kemenangan ini mengantarkan Prancis meretas jalan menjadi tim pertama yang mempertahankan gelar juara dunia jika mengalahkan Argentina 18 Desember nanti.
Sebaliknya, Maroko yang menggulingkan Belgia, Spanyol dan Portugal sebelum mencapai semifinal gagal menjadi tim Afrika dan kekuatan di luar Amerika Selatan serta Eropa yang mencapai final Piala Dunia.
Prancis langsung menekan Maroko sejak pertandingan dimulai dan kemudian membuahkan gol pada menit ke-5.
Diawali serangan dari sisi kanan yang dibangun Antoine Griezmann, bola kemudian dikirimkan ke kotak penalti. Kylian Mbappe coba menembak, tetapi bola membentur pemain Maroko dan mengarah kepada Theo Hernandez yang sambil melompat menendang bola melewati kiper Yassine Bounou.
Gol tersebut menjadi yang pertama kalinya dicetak oleh pemain lawan ke gawang Maroko selama turnamen ini.
Maroko merespons gol tersebut dengan permainan yang lebih berani. Azzeddine Ounahi mendapat ruang tembak di depan kotak penalti dan mengarahkan bola ke pojok kiri gawang, tetapi Hugo Lloris bisa menepisnya.
Prancis balas menyerang dan hampir mencetak gol pada menit ke-17 andai tendangan Giroud dari sisi kiri tidak menghantam tiang.
Pada menit ke-21, Maroko terpaksa menarik kapten sekaligus bek tengah Romain Saiss karena mengalami cedera paha. Saiss digantikan Selim Amallah.
Prancis mendapat peluang lagi pada menit ke-36. Bola terobosan Aurelien Tchouameni berhasil berhasil diterima Mbappe di kotak penalti.
Dia kemudian mengarahkan bola ke gawang kosong, tetapi masih bisa dibuang oleh Achraf Hakimi.
Maroko balik menekan Prancis dalam lima menit akhir babak pertama dan memaksa Prancis bermain bertahan.
Maroko nyaris mencetak gol pada menit ke-45 dari sepak pojok. Bola mengarah kepada Jawad El Yamiq yang membelakangi gawang, dia kemudian melepaskan tendangan akrobatik yang sayangnya menghantam tiang gawang.
Bola muntah bisa disambar pemain Maroko lainnya, tetapi tidak mencapai sasaran. Babak pertama ditutup 1-0 untuk Prancis.
Selepas jeda, pelatih Maroko, Walid Regragui memasukkan Yahya Attiyat Allah untuk mengubah keadaan. Sebelumnya, Attiat-Allah merupakan pemberi assist untuk gol Youssef En-Nesyri ke gawang Portugal dalam perempat final.
Masuknya Attiyat Allah membuat Maroko memiliki variasi serangan. Mereka beberapa kali mengancam Prancis, tetapi tak membuahkan gol.
Giliran Didier Deschamp melakukan pergantian pemain pada menit ke-65 ketika Olivier Giroud ditarik keluar untuk digantikan oleh Marcos Thuram.
Pada menit ke-75, Abderazek Hamdallah sempat memberikan ancaman ketika menggiring bola ke kotak penalti. Namun, dia ragu melepaskan tembakan dan bola berhasil dibuang pemain Prancis.
Prancis kembali melakukan pergantian pada menit ke-79 saat Randal Kolo Muani masuk menggantikan Ousmane Dembele.
Kolo Muani langsung memberikan dampak kepada Prancis dengan menggandakan keunggulan timnya satu menit kemudian.
Berawal dari aksi dan tendangan Mbappe di kotak penalti, bola sempat mengenai kaki pemain Maroko sebelum disambar Kolo Muani ke gawang Bounou. Skor berubah 2-0.
Maroko menolak menyerah untuk terus memberikan ancaman. Mereka hampir mencetak gol melalui tendangan di kotak penalti, tetapi Jules Kounde melakukan hadangan penting di depan gawang.
Prancis pun mencapai final untuk kedua kali berturut-turut dalam dua Piala Dunia terakhir guna menghadapi Argentina di Stadion Lusail pada Minggu malam (18/12).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hentikan Maroko si pembunuh raksasa, Prancis jumpa Argentina di final