Capaian perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik di Papua Barat hingga September ini mencapai 74 persen dari target sebesar 80 persen di akhir 2022. 

Kepala Dinas Administrasi Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Papua Barat Ria Maria Come di Manokwari, Senin, mengatakan perekaman KTP elektronik akan berpengaruh pada kesesuaian data penduduk di wilayah tersebut. 

“Perekaman KTP elektronik di kabupaten kota se-Papua Barat harus mencapai target. Jika tidak terdata dengan baik maka pada saat Pemilu 2024 akan menjadi masalah,” kata dia. 

Ia menjelaskan ada beberapa wilayah di Papua Barat yang target perekaman KTP elektronik masih sangat rendah yakni Kabupaten Pegunungan Arfak yang baru mencapai 32 persen dan Kabupaten Maybrat baru 44 persen.

“Itu yang di bawah 50 persen. Untuk yang tertinggi di Kabupaten Sorong Selatan sebesar 96 persen untuk perekaman eKTP nya,” jelas dia. 

Maria juga mengimbau untuk kabupaten yang capaian perekaman KTP elektronik masih rendah agar melakukan inovasi dalam pelayanan. 

Masing-masing kabupaten kota di Papua Barat tercatat sudah memiliki inovasi tersendiri dalam mengejar target capaian perekaman KTP elektronik.

“Contohnya Dukcapil Kota Sorong sudah melakukan inovasi yang namanya SAGU (Sabtu Minggu) melakukan pelayanan perekaman KTP elektronik di wilayah-wilayah tertentu,” ungkap dia. 

Dia juga menyebutkan, jumlah penduduk di Papua Barat per 30 Juni 2022 sebanyak 1.161.028 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 604.383 jiwa dan perempuan sebanyak 556.645 jiwa. 

“Kita mengharapkan semua masyarakat Papua Barat bisa terekam e-KTPnya dan terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilu 2024,” ujarnya.

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022