Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Pemerintah Provinsi Papua Barat pada tahun 2019 akan melanjutkan pengembangkan lima komoditas perkebunan untuk memacu pertumbuhan ekonomi melalui sektor diluar minyak dan gas bumi.

Pertumbuhan ekonomi Papua Barat selama ini cukup signifikan yakni diatas 5 persen. Sumbangsih sektor pengolahan migas cukup dominan dibanding sektor lain.

Selain merintis pariwisata, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menginginkan sektor lain seperti perkebunan dan partanian juga terus dipacu agar memberi dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Holtikultura, Jacob Fonataba di Manokwari, Minggu, mengatakan, pada sektor perkebunan pihaknya fokus pada pengembangan potensi lokal. 

"Kami mengembangkan tanaman kakao, kopi, pala, sagu dan kelapa dalam. Pengembangan tersebar di sejumlah daerah yang memiliki potensi besar," kata Jacob.

Ia menjelaskan, program rehabilitasi tanaman kakao sudah dimulai pada tahun 2018 di wilayah Manokwari. Program serupa akan dilaksanakan di Manokwari Selatan dan Kabupaten Sorong.

"Untuk sagu kami kembangkan di Kabupaten Sorong, Pala di Fakfak dan Kaimana dan kelapa dalam kami kembangkan di Raja Ampat," katanya lagi.

Khusus untuk kopi, lanjut Fonataba, tahun ini sudah dimulai di Kabupaten Pegunungan Arfak. 20 ribu anakan kopi ditanam di sejumlah perkebunan yang tersebar di beberapa distrik.

"Total luas lahan perkebunan kopi di Pegunungan Arfak ada 25 hektare. Tahun depan mudah-mudahan ada penambahan," sebut Jacob.

Ia mengutarakan, beberapa waktu lalu kopi Arfak sudah dibawa pada pameran hari ulang tahun perkebunan yang dipusatkan di Gedung Sate Bandung. Pada pameran tersebut kopi Arfak cukup menjadi favorit.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018