Pemerintah Kabupaten Manokwari melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi bekerja sama dengan Universitas Papua dalam hal pembuatan dokumen Rencana Satuan Kawasan Pemukiman (RSKP) untuk transmigran nelayan lokal di Kampung Asay, Distrik Manokwari Utara.
"Itu masuk dalam tahapan dokumen. Kalau sudah jadi kami akan bawa ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ," ujar Kepala Disnakertrans Manokwari, Yusak Dowansiba di Manokwari, Selasa.
Kampung transmigrasi lokal nelayan itu rencananya dibangun berdekatan dengan pantai untuk memudahkan para nelayan mencari ikan dan hasil laut lainnya.
Melalui dokumen RSKP yang sedang dibuat bersama Unipa itu, nantinya diharapkan ada dukungan dari lintas kementerian untuk pengadaan alat pancing dan sarana-prasarana penangkap ikan.
Melalui dokumen RSKP yang sedang dibuat bersama Unipa itu, nantinya diharapkan ada dukungan dari lintas kementerian untuk pengadaan alat pancing dan sarana-prasarana penangkap ikan.
"Itu untuk masyarakat yang tinggalnya terpencar atau masyarakat yang tinggalnya dalam satu rumah masih ada dua kepala keluarga. Nanti kalau bangunannya lebih baru kita buka peluang agar ditempati masyarakat dari pesisir pantai lainnya di Manokwari," sebut Yusak.
Usulan pembentukan satuan pemukiman baru itu akan didanai seluruhnya dari APBN dan dukungan dari APBD.
Saat ini sudah ada dua satuan pemukiman yang sedang dibangun yakni di Kampung Aurmios, Distrik Masni dengan 25 rumah dan telah ditempati serta Kampung Meseinya di Distrik Manokwari Utara dengan 105 bangunan.
"Targetnya ada 202 rumah untuk SP itu. Kalau misalnya dibantu 100 rumah oleh pemerintah pusat, sisanya coba kita ajukan ke daerah," terang Yusak.
Pengerjaan dokumen itu katanya masih terus dilakukan. Jika sudah selesai, Disnakertrans dan Unipa akan mengadakan seminar di Manokwari, kemudian menyampaikan hasil seminar itu ke Kemendes PDTT.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022