Kantor Pencarian dan Pertolongan Nasional (SAR) Manokwari, Provinsi Papua Barat telah menangani sebanyak 10 musibah di semester pertama tahun 2022 ini.
"Ke-10 musibah itu ialah lima kecelakaan kapal, tiga musibah orang hilang di hutan dan dua musibah yang membahayakan nyawa manusia," kata Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga SAR Manokwari Marthinus Pebrian di Manokwari, Senin.
Ia menjelaskan angka itu mendekati jumlah penanganan SAR Manokwari sepanjang Tahun 2021 yakni sebanyak 14 musibah.
"Kasus terbanyak yang ditangani yakni kecelakaan kapal dengan lima musibah," katanya.
Marthinus menjelaskan wilayah kerja SAR Manokwari meliputi Kabupaten Manokwari, Sorong Selatan, Teluk Wondama, Pegunungan Arfak dan Bintuni. Penanganan terbanyak ada di Manokwari dengan musibah kecelakaan kapal.
Untuk penanganan di luar Manokwari terakhir kali ada di Pulau Mapi yang masuk dalam wilayah Kabupaten Supiori, Provinsi Papua. Sampai kini ada dua orang yang belum ditemukan dalam kecelakaan kapal di wilayah itu.
"Musibah itu sudah masuk hari kesembilan. Operasi SAR untuk kecelakaan kapal itu saat ini dihentikan sementara sembari menunggu informasi lanjutan mengenai keberadaan kedua korban untuk dilakukan pencarian lanjutan," katanya.
Penanganan musibah selama ini juga melibatkan pula potensi SAR seperti Polairud dan TNI AL di wilayah itu, demikian Marthinus Pebrian .
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022