Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ketimpangan pengeluaran penduduk (gini ratio) Provinsi Papua Barat periode Maret 2022 sebesar 0,370 atau turun 0,004 poin dibanding September 2021 yakni 0,374.

Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia, di Manokwari, Sabtu, menjelaskan gini ratio digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk. 

"Secara umum gini ratio pada Maret 2022 turun," kata Maritje. 

Indeks gini ratio kawasan perkotaan tercatat 0,294 lebih rendah dari periode September 2021 yang mencapai 0,313, artinya terjadi penurunan indeks gini sebesar 0,019 poin.

Sementara di perdesaan, indeks gini ratio justru meningkat 0,012 poin yaitu dari 0,399 pada September 2021 menjadi 0,411. Apabila dibanding dengan kondisi Maret 2021, indeks gini pedesaan naik tipis empat poin.

Menurut Maritje, hal itu mengindikasikan bahwa ketimpangan pendapatan masyarakat desa di Papua Barat hingga kini belum merata.

Adapun untuk periode Maret 2022, ketimpangan pengeluaran penduduk di Papua Barat tercatat 17,85 persen, lebih tinggi dari periode September 2021 yaitu 17,08 persen.

"Angka ketimpangan pengeluaran penduduk di Papua Barat masuk kategori rendah," jelasnya. 
 
Secara keseluruhan, gini ratio Papua Barat pada Maret 2022 lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yakni 0,384.

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022