Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Tim Opsnal Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua Barat meringkus tiga pelaku dalam kasus penyerangan di SMA Negeri 2 Manokwari, Kamis (2/11).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat AKBP Hary Supriyono di Manokwari, Jumat, mengatakan, pelaku yang berinisial E, P dan RH diduga terlibat dalam penganiyaan berat pada penyerangan tersebut.

Tiga tersangka ini masing-masing berprofesi sebagai tukang ojek, buruh bangunan dan pelajar. Mereka tertangkap pada Jumat di tiga lokasi berbeda.

"E diamankan belakang kompleks Mako Brimob, P di depan Mako Brimob dan RH di depan SMP 11 Taman Ria," kata Hary.

Dalam operasi ini, lanjut Hary, polisi menemukan alat bukti berupa empat  mata busur, satu katapel, dua buah pisang serta satu unit motor.

Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi pada wawancara sebelumnya mengatakan, penyerangan di SMAN 2 Manokwari bermula dari pengeroyokan yang dilakukan sejumlah pelajar terhadap tukang ojek pada Kamis (1/11).

"Sekitar pukul 14.15 Wit siswa SMAN 2  pulang sekolah, kemudian ada salah guru mereka pada saat jalan ia hampir disenggol oleh tukang ojek dan sempat terjadi cekcok mulut antara guru dengan tukang ojek," kata Adam.

Melihat guru mereka hampir disenggol, lanjut Kapolres, sepontanitas siswa SMA N 2 melakukan pemukulan dan pengeroyokan terhadap tukang ojek. Tukang ojek tersebut berhasil lolos dan menyelamatkan diri di sebuah bengkel yang tak jauh dari lokasi tersebut.

Beberapa saat kemudian datang sekelompok masyarakat kurang lebih berjumlah 15 ke SMAN 2 dengan menggunakan motor sambil membawa alat tajam. Mereka melakukan penyerangan terhadap para siswa sekolah tersebut.

Satu siswa SMAN 2 terkena busur pada peristiwa tersebut. Dua buah busur wayar tertancap dipunggung siswa yang diketahui bernama Yongki Wanma tersebut.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018