Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat melakukan peningkatan kapasitas masyarakat kampung binaan melalui pelatihan pengembangan ekowisata guna meningkatkan kesejahteraan mereka yang tinggal di kawasan konservasi itu.

Pelatihan digelar selama 6-7 Juli 2022 di Kota Sorong dengan peserta perwakilan kelompok tani hutan dari kampung binaan Sapokren, Warkesi, Warimak, Waifoi Kabupaten Raja Ampat, perwakilan kelompok tani hutan Matoa di taman wisata alam Kota Sorong, serta perwakilan masyarakat pegunungan Kabupaten Tambrauw.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Papua Barat Tasliman yang membuka kegiatan itu di Sorong, Rabu, mengatakan pengembangan wisata alam pada keenam kampung tersebut, bentuk upaya pemberdayaan masyarakat dilakukan pihaknya.

Ia menjelaskan tujuan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kawasan konservasi melalui pengembangan usaha ekonomi produktif dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam.

Pengembangan kapasitas kelompok masyarakat berbasis ekowisata di kawasan konservasi, ujarnya, sebagai upaya mendukung partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi.

Kegiatan ini juga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan mereka dalam mendukung pengembangan ekowisata berbasis masyarakat kawasan konservasi.

"Kami mengharapkan melalui kegiatan ini masyarakat dapat manfaat sebanyak-banyaknya tentang pengelola wisata alam di sekitar kawasan konservasi serta bersama mendukung upaya konservasi yang dilakukan oleh Balai Besar KSDA Papua Barat," ujarnya.

Dia mengatakan konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem mempunyai peran penting dan tidak terpisahkan bagi kehidupan manusia.

Pengelolaan kawasan konservasi untuk melestarikan sumber daya hayati dan ekosistem yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaan dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman hayati dan ekosistem, guna mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.

Oleh karena itu, tambah dia, kawasan konservasi sebagai pusat keanekaragaman hayati harus dikelola berdasarkan rencana yang matang dengan meningkatkan peran serta masyarakat sekitar, guna memenuhi kebutuhan jasa lingkungan masyarakat di masa depan.

Pihaknya mengelola 27 kawasan konservasi di Papua Barat dengan nilai pentingnya sebagai daerah perlindungan sumber daya alam hayati flora dan fauna, daerah tangkapan air, dapat diakses, ekosistem pantai, hingga hutan tropis dataran rendah, sumber plasma nutfah anggrek, air terjun, tumbuhan dan satwa endemik papua, keindahan lanskap, penyeimbang tata ruang, iklim tropis khas, objek penelitian dan pendidikan, serta bioprospektif.

Keberadaan kawasan konservasi selain memenuhi kebutuhan hidup dan fungsi wisata alam sekitar daerah penyangga, juga memberikan peluang pengembangan ekowisata terestrial berbasis masyarakat pada desa binaan yang fokus dalam pengembangan ekowisata.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022