Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Bank Indonesia mengantisipasi lonjakan kebutuhan uang kartal menjelang hari Raya Natal tahun 2018 dan tahun baru di wilayah Provinsi Papua Barat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Donny Heatubun di Manokwari, Selasa, mengatakan pihak memprediksi kebutuhan uang pada Natal dan tahun baru di daerah tersebut tiga kali lebih besar dibanding hari Raya Idul Fitri.

"Idul Fitri lalu kita siapkan sekitar Rp.700 miliar. Untuk Natal dan tahun ini kami menyiapkan Rp.2,1 triliun, ini tidak termasuk Teluk Bintuni dan Sorong Selatan," kata Donny.

Tingkat konsumsi dan kebutuhan uang pada setiap hari raya keagamaan, kata Donny, jauh lebih besar dibanding hari-hari biasa. Pihaknya memastikan ketersediaan  pecahan rupiah di daerah tersebut cukup hingga awal Januari 2019.

"Untuk Natal dan tahun baru, kita di Papua Barat termasuk tertinggi seperti juga Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua. Kalau Idul Fitri kebutuhan uang kita lebih kecil," kata dia.

Pendistribusian dilakukan secara bertahap dan puncak kebutuhan diprediksi akan terjadi pada pekan ketiga bulan Desember.

Selain mengantisipasi lonjakan kebutuhan uang, ujar Donny, pihak juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi laju angka inflasi. Pihaknya berharap inflasi menjelang dan pasca Natal terjaga 

Komoditas bahan makanan seperti cabai, bawang, ikan, telur daging, beras serta bahan pokok lain menjadi perhatian serius BI bersama pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten kota.

"Kalau ada kenaikan jangan sampai berlebihanlah. Upaya kita bersama pemerintah daerah adalah menjaga agar stok ada dan arus distribusinya kami harap lancar dan merata," kata dia.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018