Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Upaya evakuasi 11 surveior yang terjebak di Pulau Wairundi Teluk Wondama, Papua Barat, terkendala cuaca buruk.

Upaya penyelamatan yang dilakukan tim Search and Rescue (SAR) Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada Jumat (26/10) dihentikan dan akan dilanjutkan Sabtu (27/10)

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari, George L Mercy Randang di Manokwari, Jumat, mengatakan, upaya evakuasi terkendala cuaca buruk ditengah perjalanan menuju pulau yang menjadi tempat bagi penyu bertelur tersebut.

"Kami berangkat dengan KN SAR Kubakarna 244 telah menempuh jarak kurang lebih hampir 50 NM di daerah pintu angin. Gelombang cukup tinggi sekitar 3 meter," kata dia.

Dalam kondisi tersebut, kapal yang membawa 10 personil tim SAR ini sempat terombang ambing. Leo yang memimpin langsung operasi penyelamatan itu memutuskan untuk memutar arah kapal kembali ke Manokwari.

Menurutnya, faktor keselamatan tim penyelamat menjadi pertimbangan dalam setiap operasi. Tim akan melakukan briefing kembali bersama SAR Mission Coordinator (SMC) di dermaga Fasharkan TNI-Angkatan Laut Manokwari.

"Ini untuk menentukan rencana evakuasi esok pagi. Kita akan atur lagi, mudah-mudahan besok cuaca lebih baik," kata dia.

Malam ini, lanjut Randang, tim akan dibagi menjadi dua regu. Satu regu akan bergerak melalui jalan darat membawa perahu karet menuju Ransiki, Manokwari Selatan dan satu regu lainya akan berongkat Sabtu dini hari menggunakan RIP (Rigid Inflateble Boat)

"Regu satu akan menginap di dermaga Ransiki satu regu lainya, akan berangkat subuh dari Manokwari melalui jalur laut,"  ujarnya menjelaskan.

Rombongan yang terjebak di Pulau Wairundi adalah tim dari Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC). Mereka melaksanakan kegiatan survei penyu sejak Minggu (21/10).

Cuaca buruk membuah mereka tidak bisa keluar dari pulau tersebut dan rombongan sudah kehabisan stok bahan makanan. Dari sebelas orang tersebut, tujuh orang merupakan petugas BBTNTC dan empat lainya warga. 

Anggota rombongan tersebut masing-masing atas nama Syahirudin selalu ketua tim, Topo Budidanarko, Donatus Aujani, Titus Charles, Mesak Andarek, Anto, Geradus, Yakonias, Bastian Sikun, Oto Eseren dan satu orang lainya belum diketahui identitasnya.(*)
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018