Jajaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat menargetkan pengoperasian Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemkab setempat yang berlokasi di Kampung Maimari, Distrik Wasior akan dilakukan pada 2023.
Kepala Disnakertrans Adhar di Isei, Minggu, mengatakan tahun ini telah tersedia anggaran untuk pengadaan sejumlah peralatan BLK, antara lain peralatan perbengkelan, jahit-menjahit pertukangan, termasuk meubel berupa meja dan kursi.
"Kami mulai dulu dengan itu. Kami juga ada anggarkan untuk pelatihan instruktur. Sudah beberapa kali kami berkoordinasi dengan pihak Kementerian Tenaga Kerja di Jakarta untuk pengoperasian BLK, paling lambat tahun depan," jelas Adhar.
Keberadaan BLK itu menjadi salah satu solusi untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Teluk Wondama melalui penyiapan tenaga terampil siap pakai.
BLK di Kampung Maimari, Distrik Wasior dibangun sejak tujuh tahun lalu, namun belum juga beroperasi hingga sekarang lantaran sarana dan prasarana yang belum sepenuhnya tersedia, selain karena masih terganjal syarat legalitas.
Maka dari itu, disamping pengadaan peralatan, menurut Adhar, pihaknya juga sedang mempersiapkan rancangan peraturan bupati (perbup) tentang BLK sebagai syarat untuk bisa memulai pengoperasian BLK di Maimari.
"Kami lagi proses ini karena itu jadi salah satu syarat. Dengan perbup itu untuk kita buka paling kecil itu UPTD," ujarnya.
Masih dalam tahun ini, Disnakertrans Teluk Wondama merencanakan pelatihan instruktur yang dipersiapkan menjadi pelatih di BLK Maimari.
Namun jika masih terdapat hambatan maka alternatif yang dipilih adalah mendatangkan instruktur dari BLK di Kota Sorong.
Kalangan DPRD Teluk Wondama sudah beberapa kali menyoroti keberadaan BLK Maimari yang tak kunjung beroperasi. Para wakil rakyat setempat terus mendorong Bupati Hendrik Mambor mencari solusi agar BLK secepatnya beroperasi agar bisa menjadi pusat pelatihan bagi generasi muda terutama yang putus sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Disnakertrans Adhar di Isei, Minggu, mengatakan tahun ini telah tersedia anggaran untuk pengadaan sejumlah peralatan BLK, antara lain peralatan perbengkelan, jahit-menjahit pertukangan, termasuk meubel berupa meja dan kursi.
"Kami mulai dulu dengan itu. Kami juga ada anggarkan untuk pelatihan instruktur. Sudah beberapa kali kami berkoordinasi dengan pihak Kementerian Tenaga Kerja di Jakarta untuk pengoperasian BLK, paling lambat tahun depan," jelas Adhar.
Keberadaan BLK itu menjadi salah satu solusi untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Teluk Wondama melalui penyiapan tenaga terampil siap pakai.
BLK di Kampung Maimari, Distrik Wasior dibangun sejak tujuh tahun lalu, namun belum juga beroperasi hingga sekarang lantaran sarana dan prasarana yang belum sepenuhnya tersedia, selain karena masih terganjal syarat legalitas.
Maka dari itu, disamping pengadaan peralatan, menurut Adhar, pihaknya juga sedang mempersiapkan rancangan peraturan bupati (perbup) tentang BLK sebagai syarat untuk bisa memulai pengoperasian BLK di Maimari.
"Kami lagi proses ini karena itu jadi salah satu syarat. Dengan perbup itu untuk kita buka paling kecil itu UPTD," ujarnya.
Masih dalam tahun ini, Disnakertrans Teluk Wondama merencanakan pelatihan instruktur yang dipersiapkan menjadi pelatih di BLK Maimari.
Namun jika masih terdapat hambatan maka alternatif yang dipilih adalah mendatangkan instruktur dari BLK di Kota Sorong.
Kalangan DPRD Teluk Wondama sudah beberapa kali menyoroti keberadaan BLK Maimari yang tak kunjung beroperasi. Para wakil rakyat setempat terus mendorong Bupati Hendrik Mambor mencari solusi agar BLK secepatnya beroperasi agar bisa menjadi pusat pelatihan bagi generasi muda terutama yang putus sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022