Wasior,(Antaranews Papua Barat)-Jaringan telekomunikasi di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, tiga hari belakangan ini lumpuh dan belum diketahui penyebab pasti kondisi tersebut.

"Kita mau bikin apa kalau tidak ada jaringan (seluler) begini. Mau telepon orang di Jayapura untuk urusan penting tidak bisa. Tidak tahu sampai kapan," kata Nomensen Mambobo, warga Kampung Isui, Distrik Wondiboi, Selasa.
    
Beberapa PNS mengutarakan, kondisi ini sangat menghambat aktivitas harian mereka termasuk kelancaran urusan dinas di kantor. Merekapun berharap jaringan internet dan telepon segera pulih.
    
“Kitorang hidup tanpa jaringan telepon begini seperti kita kembali ke jaman batu lagi. Mau apa-apa susah. Mudah-mudahan cepat membaik,“ kata seorang PNS salah satu organisasi perangkat daerah T(OPD) Teluk Wondama.

Terganggungnya jaringan telepon seluler di kota Wasior sudah beberapa kali terjadi. Bahkan dalam bulan ini sudah dua kali. Sebelumnya pada awal September lalu, jaringan seluler juga sempat hilang selama dua hari.

Jajaran Dinas Kominfo Teluk Wondama yang dikonfirmasi, Senin siang, mengaku belum mendapatkan informasi soal penyebab putusnya jaringan seluler di Wasior. 

Dibalik kekesalan warga Wasior dan sekitarnya karena tidak bisa berkomunikasi via telepon, ternyata ada oknum warga yang sengaja memanfaatkan situasi itu untuk menyebarkan berita bohong alias hoaks.
    
Dikabarkan bahwa hilangnya sinyal telepon seluler di Wasior karena terjadi banjir bandang dashyat seperti yang terjadi pada 2010 silam. Berita inipun sempat menggemparkan warga Teluk Wondama yang sedang berada di Manokwari. Termasuk Bupati Bernadus Imburi yang kebetulan sedang melakukan dinas luar.

"Sinyal tidak ada ini kemarin kita pusing di Manokwari, karena informasi banjir kena daerah ini dan banyak orang sudah meninggal.  Tidak tahu informasi dari mana,"ungkap Bupati Imburi pada saat apel gabungan PNS di lapangan apel perkantoran Pemda di Isei, Senin (17/9).

Bupati mengaku sempat dibuat pusing dan panik gara-gara informasi hoaks tersebut. Pasalnya hampir semua petinggi kabupaten mulai dari dirinya, Wakil Bupati Paulus Indubri, Sekda Denny Simbar juga Ketua DPRD Kuro Matani sedang berada di luar Wondama.
 
“Saya pusing di Manokwari karena Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD semua tidak ada. Hanya Kapolres dan Danramil yang ada. Saya sudah hubungi orang-orang di Wasior berulang-ulang tapi tidak ada yang bisa,"kata Bupati.

“Kemudian ada informasi lagi kapal Ekspres (Bahari Ekspress) tidak bisa sandar karena kayu banyak di pelabuhan jadi (kayu yang dibawa banjir). Komunikasi ini kalau tidak dipakai dengan baik bisa bikin masalah juga,"lanjut Bupati.(*)

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018