Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrim yang mungkin terjadi hingga beberapa bulan kedepan.

Kepala BPBD Papua Barat Derek Ambnir di Manokwari, Senin, mengatakan, diperkirakan curah hujan mulai tinggi sejak September 2018 hingga Januari 2018. Banjir dan longsor menjadi ancaman nomor satu dalam situasi curah hujan yang tinggi.

Menyikapi kondisi ini, kata dia, seluruh kepala daerah bersama BPBD di wilayah masing-masing diharapkan mulai bersiap-siap mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi.

"Kami juga segera mengeluarkan SK (surat keputusan) siaga bencana yang akan sampaikan ke seluruh kabupaten/kota. Bupati dan wali kota diharapkan juga melakukan hal yang sama," kata dia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari para pakar perubahan iklim, menurutnya dalam sepuluh tahun kedepan Indonesia akan memasuki tahun-tahun basah. Curah hujan akan lebih tinggi dibanding 10 tahun sebelumnya.

"Kita harus siap siaga, koordinasi sejak awal untuk melakukan langka mitigasi bencana terutama banjir dan longsor," katanya lagi.

Dari 13 kabupaten kota di Papua Barat, lanjut Ambnir, sejumlah daerah diantaranya memiliki tingkat ancaman banjir dan longsor cukup tinggi. Masing-masing Kabupaten Manokwari, Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama serta Kabupaten Sorong.

Ia berharap, kepala daerah di enam kabupaten tersebut memberi membangun kesiapan sejak dini. Selain pencegahan, upaya penanganan diharap dapat terkodinir sejak awal.

"Hari Minggu kemarin terjadi banjir di Kampung Nanimori Teluk Wondama baru saja terjadi banjir. Itu bukan hoaks, sekitar 50 rumah warga tergenang banjir dari luapan sungai Nanimori," katanya lagi.

Hujan lebat serta banjir yang menimpa warga di salah satu kampung Distrik Ambumi tersebut terjadi sebagai dampak dari badai yang terjadi di laut Pasifik.

"Cuaca sudah mulai tidak menentu, saat ini terik bisa jadi dalam waktu berapa jam berubah jadi mendung dan hujan besar (deras), bisa juga disertai angin," pungkasnya.(*)
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018