Manokwari,(Antara)-Direktorat Reserse Narkoba Polda Papua Barat mengantisipasi peredaran falantil, narkoba jenis baru yang harganya terjangkau dan berpotensi merusak mental penggunanya.

Direktur Reserse Narkoba Polda Papua Barat Kombes Pol Bambang Ponco Sutriasno di Manokwari, Senin, mengatakan, falantil memiliki kandungan dan efek yang sama dengan heroin.

"Kami memperoleh informasi dari pusat diduga sudah ada pelaku yang memproduksi dalam jumlah banyak. Saat ini Mabes sedang bekerja keras mengungkap dugaan tersebut," kata dia.

Menindaklanjuti informasi tersebut, kata dia, Ditres Narkoba Polda Papua Barat sudah menyampaikan instruksi kepada seluruh jajaran Resnarkoba Polres. Penelurusan sedang dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba jenis ini.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat. Polda tak ingin Falantil beredar di daerah tersebut.

"Bahan baku yang digunakan sangat sederhana, hanya campuran dari beberapa bahan kimia. Selain itu harganya sangat terjangkau," kata dia lagi.

Menurutnya, narkoba jenis ini sangat berbahaya dab bisa menjangkau setiap kalangan, termasuk pelajar lantaran harganya sangat terjangkau.

Dari penyelidikan yang dilakukan, sejauh  ini falantil belum ditemukan di Papua Barat. Upaya pencegahan maupun pemberantasan dini akan terus dilakukan.

"Falanfil ini bisa merusak cara berfikir penggunanya. Harus dicegah sejak dini agar tidak beredar secara masif. Harganya terjangkau, siapapun bisa beli," sebutnya.

Ia juga berharap, masyarakat membantu upaya Polri dalam pencegahan ini. Jika memperoleh informasi sekecil apa pun tentang narkoba tersebut diminta segera melapor ke Polres setempat.

"Peran warga sangat penting, kita sama-sama menjaga agar anak-anak kita, saudara kita atau siapa pun di Papua Barat tidak menjadi korban peredaran dan penggunaan," kata dia.***2***


 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018