Yayasan Anak Air Pulau Papua (YAAPP) provinsi Papua Barat melakukan inovasi dengan mengembangkan cafe apung perahu tradisional di perairan Teluk Doreri Manokwari Papua Barat.
Ketua YAAPP Papua Barat, Yan Agus Rumbewas di Manokwari, Rabu, mengatakan cafe apung perahu tradisional tersebut merupakan kolaborasi budaya pesisir Papua berbasis lingkungan yang juga membuka lapangan kerja bagi pemuda di pesisir daerah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Ketua YAAPP Papua Barat, Yan Agus Rumbewas di Manokwari, Rabu, mengatakan cafe apung perahu tradisional tersebut merupakan kolaborasi budaya pesisir Papua berbasis lingkungan yang juga membuka lapangan kerja bagi pemuda di pesisir daerah itu.
Ia mengatakan cafe apung perahu tradisional dengan ukuran 6x13 meter tersebut akan segera beroperasi setelah diresmikan oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan pada Februari ini.
"Kami sedang berkoordinasi untuk menyesuaikan jadwal Gubernur Papua Barat agar meresmikan cafe apung perahu tradisional ini sebelum beroperasi, target kami awal pekan depan sudah diresmikan," ujarnya.
Sebagai simbol budaya masyarakat pesisir yang didominasi suku Byak Papua, Rumbewas mengatakan badan perahu tersebut sudah dikukuhkan lewat prosesi adat Byak yaitu penyiraman (skoperwai) dilanjutkan dengan syukuran (Mamunsusu) di pantai Yenkarwar Biryosi Manokwari, Selasa kemarin.
Sebagai simbol budaya masyarakat pesisir yang didominasi suku Byak Papua, Rumbewas mengatakan badan perahu tersebut sudah dikukuhkan lewat prosesi adat Byak yaitu penyiraman (skoperwai) dilanjutkan dengan syukuran (Mamunsusu) di pantai Yenkarwar Biryosi Manokwari, Selasa kemarin.
"Cafe ini akan kami tempatkan di reef Imoni satu dan Imoni dua perairan teluk Doreri, ada peluang lapangan kerja bagi masyarakat pesisir yang akan mengantar-jemput pengunjung cafe ini," ujar Rumbewas.
Dia mengatakan bahwa dalam usaha cafe apung perahu tradisional ini akan dilengkapi pamflet berisi imbauan menjaga lingkungan laut dari sampah, bahan peledak hingga bahan kimia berbahaya sebagai bahan edukasi bagi setiap pengunjung cafe apung.
"Ada kampanye jaga laut lewat pamplet, selain kami sajikan menu makanan dan minuman khas Papua dengan harga terjangkau di cafe apung ini," ucap Yan Agus Rumbewas.
Dengan beroperasinyan cafe apung perahu tradisional ini, lanjut Rumbewas, diharapkan menjadi pemicu bagi Pemerintah daerah bersama pihak terkait yang punya kepedulian terhadap budaya dan lingkungan akuatik di pesisir Manokwari.
Sebelumnya Bupati Manokwari Hermus Indou merencanakan pengembangan potensi wisata pesisir Manokwari melalui penataan kawasan pesisir teluk Sawibu Manokwari Barat di masa kepemimpinanya.
Hal ini dikatakan Bupati Hermus pasca insiden kebakaran ratusan rumah warga di kawasan permukiman Borobudur Manokwari Barat September 2021 lalu.
"Kawasan Borobudur akan ditata kembali sebagai permukiman ramah lingkungan yang punya daya tarik wisata," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022