Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua Barat fokus melakukan pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Papua Barat, Indah Perwitasari, di Manokwari, Selasa, mengatakan, saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan dua sekolah SMP dan SMA di Manokwari. Upaya kerjasama juga sedang dijajaki untuk dua sekolah lainya.

"SMA Negeri 1 dan SMP IT Manokwari sudah. Nanti tanggal 13 Juli, kami akan melakukan pemeriksaan urine bagi para siswa baru," kata Indah.

Selain kasus narkoba, lanjut Indah menambahkan, fenomena lain yang harus mendapat perhatian serius semua pihak terutama pemerintah daerah adalah penyalahgunaan lem aibon.

Kasus penyalahgunaan lem aibon di Papua Barat sudah cukup tinggi. Pelaku atau korban pada kasus ini adalah anak-anak dan remaja.

"Lem aibon menjadi pintu penyalahgunaan ganja. Ini harus menjadi perhatian bersama, terutama pemerintah daerah," katanya lagi.

Ia mengutarakan, pengguan lem aibon sebagian besar merupakan anak-anak usia sekolah dasar dan SMP. Peran Dinas Sosial, Badan Pemberdayaan Masyarakat, dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak sangat diharapkan.

"BNN punya keterbatasan dari sisi anggaran maupun personalia. Kita harus kerjasama, BNN sangat siap,"ujarnya lagi.

Menurutnya, kasus lem aibon di Papua Barat layaknya fenomena gunung es. Data pengguna tahun 2016 di Kaimana, Kota Sorong dan Manokwari mencapai 800 anak.

"Kami sangat yakin masih banyak yang belum terdata, bahkan mungkin lebih besar dari yang sudah berhasil di data. Makanya kami fokus di sekolah-sekolah dalam rangka pencegahan," sebut Indah lagi.

Kasus Aibon, ujarnya menekankan, tidak boleh diremehkan. Selain sebagai pintu masuk penyalahgunaan ganja, aibon dapat merenggut akal sehat hingga nyawa penggunanya.(*) 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018