Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Buah pinang menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi atau indek harga konsumen di wilayah Kabupaten, Manokwari, Papua Barat.

Pelaksana Harian Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat, Merry MP di Manokwari, Selasa, mengatakan, inflasi di Manokwari pada Juni 2018 sebesar 0,70. Jauh lebih rendah dari bulan Juni tahun 2017 dan 2016.

"Inflasi merata tidak seluruh daerah yang menjadi BPS. Pemicunya karena menjelang hari raya Idul Fitrhi. Harga bahan makanan sebagian besar meningkat," kata Merry.

Buah pinang, lanjut Merry, menyumbang 0,042 persen dalam pembentukan inflasi di Manokwari. 

Memakan pinang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Papua di wilayah Papua Barat. Layaknya kios, lapak penjualan pinang tersedia di setiap lorong jalan kompleks hingga jalan besar.

Merry menjelaskan, kelompok makanan,minuman, rokok dan tembakau termasuk buah pinang menjadi komponen terbesar penyumbang inflasi di daerah tersebut. Kelompok ini membentuk 0,49 persen inflasi.

Kelompok lain pembentuk inflasi di daerah ini antara lain komponen kesehatan, transportasi, komunikasi serta jasa keuangan.

"Kelompok sandang justru mengalami deflasi 0,08 persen. Banyak tokok dan sarana belanja yang memberikan diskon menjelang lebaran, ini yang memicu deflasi," ujarnya lagi.

Kondisi berbeda terjadi di Kota Sorong. Pada Juni 2018, inflasi Kota Sorong sebesar 1,36 persen. Serupa dengan Manokwari, komponen penyumbang inflasi tertinggi berada pada kelompok bahan makanan mencapai 3,26 persen. 

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua Barat, Melkias Werinussa, pada kesempatan terpisah optimistis harga bahan pokok pasca lebaran akan segera stabil.

"Seperti telur ayam, saat ini sudah kembali ke harga Rp.50 per rak berisi 30 butir," katanya.

Ia berharap, pemerintah kabupaten dan kota bersikap lebih tegas dalam mengawal perkembangan harga bahan pokok. Pihaknya mengindikasi ada permainan harga pada tingkat pengecer.(*)

 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018