Wasior,(Antaranews Papua Barat)-Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, berencana mengelola sendiri pelabuhan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang dibangun pemerintah pusat di kampung Kabou, Distrik Wondiboi.

Pelabuhan ferry ini dibangun sejak 2016 dengan sistem multiyears selama 3 tahun. Tahun ini merupakan tahap terakhir pekerjaan konstruksi berupa pembangunab terminal penumpang.

Pemerintah menargetkan pada tahun 2019 dermaga penyeberangan pertama di Wondama itu sudah bisa dioperasikan.

Kepala Dinas Perhubungan Bernadus Setiawan di Wasior, Kamis, mengatakan, keberadaan pelabuhan tersebut dapat menjadi sumber pendapatan daerah dari sektor perhubungan.

Ia menyebutkan, kesiapan daerah sangat dibutuhkan agar pemerintah pusat memberi kepercayaan atas pengelolaan Pelabuhan ini.
“Nanti Pemda jadikan UPTD atau unit pelaksana teknis dinas. Jadi nanti di bawah Dinas Perhubungan, kita yang kelola. Kalau kita sanggup kelola tapi kalau kita tidak sanggup, kita harus menyerahkan kembali ke pusat, “ kata dia.

Wakil Bupati Teluk Wondama, Paulus Indubri menyatakan keberadaan dermaga ferry tersebut akan mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat Wondama. Selain mempermudah akses transportasi antar kabupaten, masyarakat juga akan merasakan dampak ekonomi seperti terbukanya peluang usaha serta lapangan kerja.

Menurut dia, perlu segera dipersiapkan sumber daya manusia agar bisa mengelola pelabuhan itu. Indubri ingin putra-putri lokal Wondama yang tampil menjadi pemegang kendali pengelolaan.

“Pertanyaannya kita punya tenaga teknis kah tidak. Kita tidak punya tenaga teknis untuk kelola. Makanya kita cari cara agar anak-anak di sekitar tempat itu kita kasih sekolah untuk jadi petugas di situ. Kalau dikelola pusat berarti kita jadi penonton terus, “ ucap Indubri. (*)

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018