Manokwari (ANTARA) - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek mengumumkan sebanyak 245 guru dari Provinsi Papua Barat maupun Papua Barat Daya lolos seleksi program pendidikan guru penggerak angkatan X dan XI tahun 2024.
Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua Barat Tuning Supriyadi di Manokwari, Ahad, mengatakan program guru penggerak dibagi menjadi tiga kategori yaitu guru penggerak reguler, guru penggerak daerah khusus, dan guru penggerak intensif.
Calon guru penggerak angkatan X tahun 2024 tercatat ada 159 orang yang terdiri dari guru penggerak reguler 78 orang, guru penggerak daerah khusus 43 orang, dan guru penggerak intensif 38 orang.
"Kalau angkatan XI ada 86 orang yang lulus, yaitu 66 guru penggerak reguler dan 20 orang guru penggerak daerah khusus," kata Tuning Supriyadi.
Dengan demikian, kata dia, jumlah keseluruhan guru penggerak reguler yang lolos seleksi tahun 2024 mencapai 144 orang dan guru penggerak daerah khusus tahun 2024 sebanyak 63 orang.
Ratusan guru penggerak reguler berasal dari Kabupaten Fakfak 18 orang, Kabupaten Sorong 31 orang, Kabupaten Raja Ampat 16 orang, Kabupaten Manokwari 28 orang, dan Kota Sorong 51 orang.
"Sebanyak 63 guru penggerak daerah khusus itu dari Kabupaten Kaimana 21 orang, Kabupaten Tambrauw 22 orang, dan Kabupaten Sorong Selatan 20 orang," cakap dia.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan juga membuka program pendidikan guru penggerak intensif angkatan XI tahun 2024 untuk kawasan dengan kategori rawan kamtibmas.
Ada tiga kabupaten yang mengikuti seleksi pendidikan guru penggerak intensif yaitu Kabupaten Pegunungan Arfak 8 orang, Kabupaten Maybrat 7 orang, dan Kabupaten Teluk Bintuni 23 orang.
"Program guru penggerak intensif berdasarkan kasus kriminal yang terjadi seperti penyerangan kepada aparat keamanan," ucap dia.
Menurut dia, BGP sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengoptimalkan penerapan Kurikulum Merdeka.
Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai lokakarya peningkatan kompetensi tenaga kependidikan mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas.
"Kami juga siapkan satu tim monitoring dan evaluasi secara berkala atas semua lokakarya yang sudah diselenggarakan," ucap Tuning Supriyadi.
Dia mengingatkan agar seluruh guru penggerak dan calon guru penggerak wajib mengikuti lokakarya yang diselenggarakan, sehingga implementasi Kurikulum Merdeka berjalan optimal.
Setiap pelaksanaan lokakarya akan ada sesi presentasi karya inovatif dan kreatif yang telah dicapai dari masing-masing sekolah guna mengukur keberhasilan program kependidikan.
"Setelah enam bulan nantinya dibuat pameran hasil lokakarya. Kami harapkan kepala daerah masing-masing bisa hadir saat pameran itu," ucap Tuning.*
245 guru dari Papua Barat-Papua Barat Daya lolos seleksi guru penggerak
Minggu, 21 April 2024 13:03 WIB