Wasior, (Antaranews Papua Barat) - Persekutuan Wanita Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (PW GKI) merekomendasikan penggalakkan kegiatan kerohanian baik dalam bentuk doa, pendalaman iman maupun bentuk pembinaan spiritual lain di lingkungan keluarga serta masyarakat.

Pendekatan rohani dipandang menjadi salah solusi untuk menangkal berbagai tindak kejahatan maupun prilaku negatif yang banyak bermunculan di masyarakat termasuk tindakan kekerasan terhadap perempuan yang marak terjadi di tanah Papua.

Hal tersebut merupakan salah satu poin kesepakatan yang dihasilkan dalam Konsolidasi PW GKI se Tanah Papua yang berlangsung di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

"Kita sepakat menghidupkan kegiatan pelayanan PW di setiap aras untuk menolong ibu-ibu sehingga bisa mengurangi tingkat kekerasan terhadap perempuan,"kata Kepala Bidang Persekutan Wanita Badan Pekerja Am Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Sila Wakman usai penutupan Konsolidasi PW GKI se Tanah Papua di Gereja Jemaat Baitesda Manggurai, Wasior, Sabtu.

Wakil Bupati Teluk Wondama Paulus Y. Indubri dalam sambutannya pada acara penutupan juga menekankan pentingnya membangun basis kerohanian yang kuat dimulai dari dalam keluarga. Dalam kaitan itu,  kata Induri, Ibu hendaknya tampil sebagai contoh dan tauladan bagi anak-anak juga suami.

“Kita harus jadi panutan bagi orang lain lewat sikap dan cara hidup kita. Jangan kita lebih banyak melihat orang lain daripada melihat orang lain. Lebih banyak menyalakan orang lain daripada dirinya sendiri,"kata Indubri.

Konsolidasi PW GKI se Tanah Papua yang berlangsung sejak 4 April lalu diikuti 200 lebih perempuan yang mewakili 56 Klasis GKI di seluruh Tanah Papua. Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Wakil Sekretaris Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Abbas, STh. (*) 

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018