Dua pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Teluk Wondama dirujuk ke Manokwari, Papua Barat.

Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama pada gugus percepatan penanganan COVID-19, Yoce Kurniawan di Wasior, Senin, mengutarakan, meskipun kasus konfirmasi positif masih nol namun per 11 Mei 2020, kasus PDP di daerah ini bertambah 3 orang sehingga menjadi 4 orang.

Ia menyebutkan, PDP 02 dan PDP 03 adalah pasangan suami istri. PDP 02 diketahui merupakan pasien yang dirujuk dari RSUD Teluk Wondama ke Manokwari dengan kecurigaan menderita kanker paru dan efusi pleura. Sejak 27 April 2020 ia dirawat di RSUD Manggurai dan pada 9 Mei dirujuk ke RSAL Manokwari dengan diantar oleh sang suami.

Setibanya di Manokwari keduanya langsung menjalani rapid test atau pemeriksaan cepat dan hasilnya menunjukkan reaktif Covid-19.

“Jadi PDP 2 dan PDP 3 itu saat ini dirawat di Manokwari di ruang isolasi RSAL dan setelah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Provinsi karena itu adalah pasien yang dirawat 13 hari di Wondama dan baru beberapa jam saja hasilnya positif rapid itu diakui sebagai kasus di Wondama,“ kata dr. Yoce.

Sementara PDP 4 seorang wanita paruh baya yang merupakan istri dari PDP 01. Yang bersangkutan didapat dari hasil tracing atau penelusuran oleh tim tracing dari Dinas Kesehatan sebagai tindak lanjut dari kasus PDP 1 yang tergabung dalam klaster Ijtima Gowa.

“PDP 4 juga tidak ada gejala. Sebelumnya dia memang ODP tapi kemudian dalam perjalanannya kita anggap dia sebagai PDP karena setelah rapid tes terhadap suaminya positif," katanya.

Dia menambahkan sebagai langkah antisipasi, telah dilakukan rapid test terhadap 30 petugas medis RSUD Manggurai yang sebelumnya sempat kontak dekat dengan PDP 2.

“Ada dokter, perawat juga yang tukang antar air panas, semuanya kita periksa (rapid). Puji Tuhan negatif rapid pertama," ujar Direktur RSUD Teluk Wondama itu.

Terkait penambahan kasus PDP, Bupati Bernadus Imburi menekankan agar seluruh jajaran Gugus Tugas Covid-19 semakin memantapkan kerja sama tim agar setiap permasalahan yang timbul dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat.

“Kita harus kerja lebih keras. Sosialisasi jangan stop tapi jalan terus sampai ke kampung-kampung. Bikin edaran lagi karena rakyat ini banyak yang tidak dengar-dengaran,“ sebut bupati. *

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020