Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) melakukan penelusuran kasus gizi buruk di wilayah Kabupatan Sorong Selatan, Papua Barat.

Danramil 1704-04/Teminabuan, Kapten Inf Irwan Suwarna yang dihubungi dari Manokwari, Selasa, mengatakan, penelurusan ini dilakukan untuk memastikan kasus gizi buruk di wilayahnya.

"Kami laksanakan bersama Dinas Kesehatan serta petugas kesehatan yang ada. Kami mendata untuk memastikan ada atau tidak kasus gizi buruk di sini," kata dia.

Hasil pendataan, katanya, akan menjadi acuan baik bagi Dinas Kesehatan muapun TNI tentang langkah yang harus diambil selanjutnya.

Ia mengutarakan, dalam waktu dekat Koramil 1704-04/Teminabuan dan Persit Ranting V akan melaksanakan kegiatan sosialisasi gizi dan pembagian bubur. Ini sebagai upaya pencegahan agar kasus Asmat-Papua tidak terjadi di daerah tersebut.

"Perkembangan kesehatan masyarakat harus kita pantau, khususnya penyebaran penyakit gizi buruk. Ini kewajiban satuan TNI dalam rangka pembinaan di wilayah teritorial masing-masing, ā€¯terangnya.

Sesuai instruksi Dandim 1704/Sorong Letkol Inf Andar Dodianto Panggabean, lanjutnya, para personel wajib memberi perhatian penuh serta melakukan pendataan terhadap masyarakat tentang gizi buruk dan campak di wilayahnya.

Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Papua Barat, Kolonel Eddy Widiyanto pada wawancara terpisah mengatakan, kehadiran TNI ke lingkungan masyarakat merupakan kegiatan Komunikasi Sosial. Ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dan daerah pada setiap aspek kehidupan.

"Seperti yang dilaksanakan di Sorong Selatan, itu sebagai upaya pencegahan agar masyarakat terutama anak dan balita terhindar dari kasus gizi buruk serta campak," katanya.

Eddy mengutarakan, kesehatan anak dan balita merupakan aspek penting dalam ketahanan. Hal itu tidak boleh diabaikan karena dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka panjang.

Selain Kodim Sorong Selatan, komunikasi sosial juga dilaksnakan Kodim di daerah lain.

"Ini merupakan kegiatan rutin TNI, dan setiap wilayah memiliki masalah dan pendekatan yang masing-masing berbeda. Pendekatan kita sesuai kebutuhan," pungkasnya.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018