Masyarakat di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, diminta semakin bijak dalam mengelola sampah agar tidak menimbulkan masalah lingkungan dan sosial.

Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Universitas Papua (Unipa) Johanes Lebang di Manokwari, Selasa mengutarakan pemerintah daerah sudah memperbanyak bak-bak sampah di seluruh titik.

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup pun telah membentuk bank sampah yang siap membeli, terutama sampah plastik dan kardus dari masyarakat.

"Termasuk UMK Pramuka, kami juga sudah sejak beberapa tahun terakhir menjalankan usaha bank sampah. Adik-adik kami siap menjemput sampah botol plastik dan kardus ke rumah warga," kata Yohanes.

Ia berharap, masyarakat tak lagi membuang sampah secara sembarangan. Aspek ekonomi dari sampah harus dimanfaatkan.

Yohanes perpandangan, masyarakat harus terus diintervensi mengingat penghasil sampah terbesar di Manokwari adalah rumah tangga.

"Dari kegiatan yang selama ini kami lakukan di daerah binaan, sampah masih banyak ditemukan di sungai, pesisir pantai, termasuk di Pulau Mansinam. Ini bukti bahwa perilaku masyarakat belum cukup baik," katanya.

Di Pulau Lemon, sebut Yohanes, masyarakat bisa mengumpulkan antara 1 hingga 2 ton sampah plastik per minggu. Sampah tersebut dipungut di pesisir pantai.

"Begitu juga di Biriosi, Kampung Jawa dan daerah pesisir lainnya. Itu semua sampah-sampah kiriman dan di Kampung Jawa masyarakat memungut di sungai. Ini indikator bahwa masih ada masyarakat yang suka buang sampah sembarangan," ujarnya lagi.

Menurut Lebang, pemerintah daerah sudah berusaha keras mengatasi persoalan sampah. I

Ia pun mengajak masyarakat untuk menyesuaikan diri.

Ia juga mengajak para investor untuk membuka industri daur ulang sampah di daerah tersebut, karena selama ini sampah yang dikumpulkan dari masyarakat masih dikirim ke Surabaya, Jawa Timur.

"Akan lebih ideal kalau ada pabrik daur ulang di sini, sehingga kita tidak perlu lagi mengirim ke Surabaya," sebutnya lagi.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019