Masyarakat di Kampung Bugis, Kelurahan Matamalagi, Distrik Sorong Utara, Kota Sorong, Papua Barat Daya sangat mendukung program transmigrasi lokal yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
"Kami sangat mendukung program Presiden Prabowo, karena ini tentunya untuk menjawab kebutuhan kami sebagai masyarakat," ucapnya.
Menurut dia, program transmigrasi lokal ini sangat penting karena memiliki manfaat dan kegunaan yang besar baik terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat tetapi juga pengembangan pembangunan.
Dia pun berharap kepada Gubernur Papua Barat Daya DPR untuk memprioritaskan warga yang ada di Kampung Bugis atau kampung Malamoi agar dapat direlokasikan ke lokasi 10 titik itu sesuai dengan data transmigrasi lokal yang dikeluarkan Kementerian Transmigrasi yakni Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, dua di Kabupaten Teluk Wondama, dua di Kabupaten Fakfak dan dua di Kabupaten Merauke.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Tokoh masyarakat Kampung Bugis, Yusuf Muri Salampessy di Sorong, Senin menjelaskan program transmigrasi lokal merupakan cara yang relevan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang sudah terancam tinggal dengan berbagai kondisi seperti banjir wilayah itu.
"Kami sangat mendukung program Presiden Prabowo, karena ini tentunya untuk menjawab kebutuhan kami sebagai masyarakat," ucapnya.
Menurut dia, program transmigrasi lokal ini sangat penting karena memiliki manfaat dan kegunaan yang besar baik terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat tetapi juga pengembangan pembangunan.
Dia menyebutkan, dominan pendapatan ekonomi masyarakat Kampung Bugis ini adalah menengah ke bawah, sehingga mereka berkomitmen untuk siap mengikuti program transmigrasi lokal guna meningkatkan taraf hidup yang lebih layak di wilayah baru.
“Saya sebagai warga yang sudah tinggal lama di Kampung Bugis Sorong, saya mendengar ada berita baik dari Bapak Presiden Prabowo bahwa program transmigrasi nasional dialihkan ke transmigrasi lokal. Dan kita sudah melihat ada 10 titik di Papua yang masih sangat minim atau masih sedikit sekali penduduknya,” ungkapnya.
Yusuf berharap sebagai warga yang terdampak banjir di Kampung Bugis Km 10 Masuk Kota Sorong untuk diprioritaskan dalam program transmigrasi itu.
“Karena kami sudah sangat lama berkeinginan untuk direlokasi dari tempat tinggal kami karena terus mengalami banjir terus menerus ketika musim hujan tiba," ujar dia.
Dia pun berharap kepada Gubernur Papua Barat Daya DPR untuk memprioritaskan warga yang ada di Kampung Bugis atau kampung Malamoi agar dapat direlokasikan ke lokasi 10 titik itu sesuai dengan data transmigrasi lokal yang dikeluarkan Kementerian Transmigrasi yakni Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, dua di Kabupaten Teluk Wondama, dua di Kabupaten Fakfak dan dua di Kabupaten Merauke.
Sementara itu, Ketua RT Kampung Bugis, Dewi Ekawati Muri menyampaikan dampak banjir dan galian C yang dialami masyarakat secara langsung ternyata sudah berlangsung lama.
“Kami benar-benar korban dari banjir dan galian C yang telah dibuka di tempat tersebut,” ucap dia.
Dewi mengakui bahwa akibat yang dialami masyarakat ketika banjir melanda berkepanjangan, bukan hanya mengganggu aktivitas tetapi juga fasilitas rumah tangga pun mengalami kerusakan.
“Maka kami berharap kepada pemerintah terutama pemimpin yang nantinya terpilih di Pilkada 2024 ini untuk dapat membantu kami diikutsertakan dalam program transmigrasi lokal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024