Sejumlah SMA/SMK di Kabupaten Manokwari, Papua Barat sudah menerapkan program Sekolah Sehat untuk memenuhi gizi para muridnya sebelum pemerintah pusat membuat program Makan Bergizi Gratis (MBG)..
Kabid SMA Dinas Pendidikan Manokwari Recky A.D Risamasu di Manokwari, Sabtu, mengatakan, pihaknya hingga kini belum mendapat petunjuk resmi terkait penerapan Makan Bergizi Gratis di sekolah-sekolah.
"Meski kami belum mendapat petunjuk dari Kementerian Pendidikan terkait program MBG dari Presiden Prabowo Subianto, namun setidaknya beberapa sekolah sudah menerapkan program Sekolah Sehat," ujarnya.
Ia menjelaskan, program Sekolah Sehat mirip dengan MBG, dimana sekolah memberi perhatian terhadap gizi anak didik. Dimana sekolah mewajibkan anak membawa bekal makanan di sekolah.
Program tersebut sudah diterapkan di beberapa sekolah di Manokwari antara lain di SMAN 1, SMAN 2 dan SMKN 2.
"Sembari menunggu instruksi dari pemerintah pusat, sementara kita jalankan dulu program Sekolah Sehat dulu," jelasnya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah mempersiapkan berbagai data yang akan dibutuhkan untuk penerapan MBG sehingga ketika dibutuhkan sewaktu-waktu sudah siap.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Manokwari Lucinda Patricia Mandobar menjelaskan, program Sekolah Sehat yang diterapkan di sekolahnya adalah, setiap hari Sabtu, anak didik dan guru diwajibkan membawa bekal di sekolah.
Selain itu, pada hari Sabtu pihak sekolah juga memberikan anak didik perempuan vitamin penambah darah untuk menjaga kesehatan.
Ia menambahkan, meski bekal hanya diwajibkan pada hari Sabtu, namun dari Senin hingga Jumat, guru-guru selalu mengecek apakah anak didik sudah sarapan sebelum berangkat sekolah.
Pemberian sarapan sangat penting bagi anak agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik.
"Jika kedapatan ada anak yang belum sarapan, guru-guru akan melaporkan pada kepala sekolah saat evaluasi mingguan. Kemudian kita akan menghubungi orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kabid SMA Dinas Pendidikan Manokwari Recky A.D Risamasu di Manokwari, Sabtu, mengatakan, pihaknya hingga kini belum mendapat petunjuk resmi terkait penerapan Makan Bergizi Gratis di sekolah-sekolah.
"Meski kami belum mendapat petunjuk dari Kementerian Pendidikan terkait program MBG dari Presiden Prabowo Subianto, namun setidaknya beberapa sekolah sudah menerapkan program Sekolah Sehat," ujarnya.
Ia menjelaskan, program Sekolah Sehat mirip dengan MBG, dimana sekolah memberi perhatian terhadap gizi anak didik. Dimana sekolah mewajibkan anak membawa bekal makanan di sekolah.
Program tersebut sudah diterapkan di beberapa sekolah di Manokwari antara lain di SMAN 1, SMAN 2 dan SMKN 2.
"Sembari menunggu instruksi dari pemerintah pusat, sementara kita jalankan dulu program Sekolah Sehat dulu," jelasnya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah mempersiapkan berbagai data yang akan dibutuhkan untuk penerapan MBG sehingga ketika dibutuhkan sewaktu-waktu sudah siap.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Manokwari Lucinda Patricia Mandobar menjelaskan, program Sekolah Sehat yang diterapkan di sekolahnya adalah, setiap hari Sabtu, anak didik dan guru diwajibkan membawa bekal di sekolah.
Selain itu, pada hari Sabtu pihak sekolah juga memberikan anak didik perempuan vitamin penambah darah untuk menjaga kesehatan.
Ia menambahkan, meski bekal hanya diwajibkan pada hari Sabtu, namun dari Senin hingga Jumat, guru-guru selalu mengecek apakah anak didik sudah sarapan sebelum berangkat sekolah.
Pemberian sarapan sangat penting bagi anak agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik.
"Jika kedapatan ada anak yang belum sarapan, guru-guru akan melaporkan pada kepala sekolah saat evaluasi mingguan. Kemudian kita akan menghubungi orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024