Manokwari(ANTARA)-Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) akan meningkatkan program kerjasama kelistrikan di wilayah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
Manager PLN Area Manokwari Sulisiono di Manokwari, Minggu, mengatakan, dirinya telah mengagendakan pertemuan bersama Bupati Teluk Wondama Bernadus A Imburi. Ia ingin membahas lebih lanjut rencana peningkatan kerjasama tersebut.
"Teluk Wondama merupakan salah satu wilayah kerja kami. Pengelolaan listrik di sana masih menggunakan sistem kerja sama. Assetnya milik Pemda dan dalam kerjasama ini kami dipercayakan untuk mengelolanya," kata Sulisiono.
Dia menyebutkan, kebutuhan listrik di Teluk Wondama terutama Distrik Wasior sekitarnya baru mencapai 1300 mega. Pembangkit Liatrik Tenaga Dissel (PLTD) di daerah ini sudah cukup memenuhi kebutuhan.
Untuk wilayah kepulauan terpencil, lanjutnya, PLN telah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di pulau Rumberpon.
"Sudah beroperasi, ada lebih dari 200 pelanggan yang tersebar di tiga kampung wilayah Rumberpon," sebutnya.
Dia mengemukakan, melalui program Papua Terang PLN akan terus mencari kampung baru untuk dilistriki, termasuk di Teluk Wondama. Program penerangan desa atau kampung di seluruh Indonesia merupakan program nawacita Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, presiden menginginkan penuntasan program Indonesia Terang dipercepat. Program yang semula ditarget selesai pada tahun 2020, dimajukan ke tahun 2019.
"Maju setahun, makanya kami pun bekerja keras untuk mewujudkan target tersebut. Desa-desa yang belum teraliri listrik harus segera, itu instruksi bapak presiden," ujarnya lagi.
Sulisiono menyebutkan, wilayah kerja PLN Area Manokwari meliputi 10 daerah, termasuk Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Pegunungan Arfak dan Nabire Provinsi Papua.
Dari seluruh daerah ini, katanya mengungkapkan, masih sebanyak 7500 kampung yang harus segera diterangi.
"Masih cukup banyak, makanya kami sedang mengejar. Pertemuan saya dengan Bupati Teluk Wondama, salah satunya untuk membahas masalah ini. Kamj ingin seluruh kampung di Teluk Wondama juga segera teraliri listrik," pungkasnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017
Manager PLN Area Manokwari Sulisiono di Manokwari, Minggu, mengatakan, dirinya telah mengagendakan pertemuan bersama Bupati Teluk Wondama Bernadus A Imburi. Ia ingin membahas lebih lanjut rencana peningkatan kerjasama tersebut.
"Teluk Wondama merupakan salah satu wilayah kerja kami. Pengelolaan listrik di sana masih menggunakan sistem kerja sama. Assetnya milik Pemda dan dalam kerjasama ini kami dipercayakan untuk mengelolanya," kata Sulisiono.
Dia menyebutkan, kebutuhan listrik di Teluk Wondama terutama Distrik Wasior sekitarnya baru mencapai 1300 mega. Pembangkit Liatrik Tenaga Dissel (PLTD) di daerah ini sudah cukup memenuhi kebutuhan.
Untuk wilayah kepulauan terpencil, lanjutnya, PLN telah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di pulau Rumberpon.
"Sudah beroperasi, ada lebih dari 200 pelanggan yang tersebar di tiga kampung wilayah Rumberpon," sebutnya.
Dia mengemukakan, melalui program Papua Terang PLN akan terus mencari kampung baru untuk dilistriki, termasuk di Teluk Wondama. Program penerangan desa atau kampung di seluruh Indonesia merupakan program nawacita Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, presiden menginginkan penuntasan program Indonesia Terang dipercepat. Program yang semula ditarget selesai pada tahun 2020, dimajukan ke tahun 2019.
"Maju setahun, makanya kami pun bekerja keras untuk mewujudkan target tersebut. Desa-desa yang belum teraliri listrik harus segera, itu instruksi bapak presiden," ujarnya lagi.
Sulisiono menyebutkan, wilayah kerja PLN Area Manokwari meliputi 10 daerah, termasuk Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Pegunungan Arfak dan Nabire Provinsi Papua.
Dari seluruh daerah ini, katanya mengungkapkan, masih sebanyak 7500 kampung yang harus segera diterangi.
"Masih cukup banyak, makanya kami sedang mengejar. Pertemuan saya dengan Bupati Teluk Wondama, salah satunya untuk membahas masalah ini. Kamj ingin seluruh kampung di Teluk Wondama juga segera teraliri listrik," pungkasnya.***
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017