Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, Papua Barat tahun ini mengalokasikan bantuan 10.000 bibit kopi untuk petani di Distrik (Kecamatan) Warmare.
Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Tanaman Pangan Manokwari, Kukuh Saptoyudo di Manokwari, Rabu, mengatakan bantuan tersebut dapat ditanam pada lahan kopi seluas 6 hektare di daerah itu.
"Untuk penanaman kopi biasanya 3 bibit di tanam dengan jarak 2 meter sehingga 1 hektare membutuhkan 1.600 bibit lebih," ujarnya.
Ia mengatakan, pengembangan kebun kopi sangat cocok dikembangkan di Distrik Warmare karena selain daerah tersebut merupakan dataran tinggi, kebun kopi juga sesuai program pembangunan tematik untuk meningkatkan wisata.
Kopi dari perkebunan Warmare merupakan kopi yang memiliki kualitas premium sehingga kopi cocok untuk dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung di daerah tersebut.
Apalagi satu kampung di Distrik Wamare yaitu Kampung Kwau terkenal dengan wisata pengamatan burung (birdwatching) Cendrawasih Penari atau Parotia sefilata yang mampu menarik wisatawan mancanegara.
Kampung Kwau tahun 2023 berhasil meraih dua penghargaan pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yakni rekor MURI sebagai desa wisata pertama yang memiliki habitat Burung Penari dan juara III kategori Desa Wisata Berkembang.
Jeni kopi yang dikembangkan di Manokwari jenis kopi arabica dan bibit didatangkan Pemkab Manokwari bekerjasama dengan Balai Koka di Jember.
"Kopi berjenis arabica selain enak juga memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat. Dengan kualitas terbaik, masyarakat bisa menjual biji kopi hingga Rp70 ribu per kg," ujarnya.
Ia menambahkan, tumbuhan kopi cocok dikembangkan di Distrik Warmare karena daerah tersebut merupakan daerah pegunungan sehingga kebanyakan lahan memiliki kemiringan di atas 20 derajat.
Tanaman kopi cocok ditanam di daerah tersebut karena lahan dengan kemiringan di atas 20 derajat mempunyai lapisan tanah yang tipis.
"Dari sisi konservasi, penanaman kopi juga sangat bagus, karena tanaman ini dapat bertahan hingga puluhan tahun sehingga bisa menahan tanah agar tidak mudah longsor," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Tanaman Pangan Manokwari, Kukuh Saptoyudo di Manokwari, Rabu, mengatakan bantuan tersebut dapat ditanam pada lahan kopi seluas 6 hektare di daerah itu.
"Untuk penanaman kopi biasanya 3 bibit di tanam dengan jarak 2 meter sehingga 1 hektare membutuhkan 1.600 bibit lebih," ujarnya.
Ia mengatakan, pengembangan kebun kopi sangat cocok dikembangkan di Distrik Warmare karena selain daerah tersebut merupakan dataran tinggi, kebun kopi juga sesuai program pembangunan tematik untuk meningkatkan wisata.
Kopi dari perkebunan Warmare merupakan kopi yang memiliki kualitas premium sehingga kopi cocok untuk dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung di daerah tersebut.
Apalagi satu kampung di Distrik Wamare yaitu Kampung Kwau terkenal dengan wisata pengamatan burung (birdwatching) Cendrawasih Penari atau Parotia sefilata yang mampu menarik wisatawan mancanegara.
Kampung Kwau tahun 2023 berhasil meraih dua penghargaan pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yakni rekor MURI sebagai desa wisata pertama yang memiliki habitat Burung Penari dan juara III kategori Desa Wisata Berkembang.
Jeni kopi yang dikembangkan di Manokwari jenis kopi arabica dan bibit didatangkan Pemkab Manokwari bekerjasama dengan Balai Koka di Jember.
"Kopi berjenis arabica selain enak juga memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat. Dengan kualitas terbaik, masyarakat bisa menjual biji kopi hingga Rp70 ribu per kg," ujarnya.
Ia menambahkan, tumbuhan kopi cocok dikembangkan di Distrik Warmare karena daerah tersebut merupakan daerah pegunungan sehingga kebanyakan lahan memiliki kemiringan di atas 20 derajat.
Tanaman kopi cocok ditanam di daerah tersebut karena lahan dengan kemiringan di atas 20 derajat mempunyai lapisan tanah yang tipis.
"Dari sisi konservasi, penanaman kopi juga sangat bagus, karena tanaman ini dapat bertahan hingga puluhan tahun sehingga bisa menahan tanah agar tidak mudah longsor," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024