Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Manokwari, Papua Barat, menerbitkan paspor sebanyak 1.892 paspor sejak Januari hingga September 2024, atau telah melebihi target yang ditetapkan sebanyak 1.400 paspor.

Kepala Imigrasi Kelas I Non TPI Manokwari Iman Teguh Adianto di Manokwari, Rabu, mengatakan paspor yang diterbitkan bagi pemohon terdiri dari 921 paspor elektronik dan 971 paspor biasa.

"Sekarang masa transisi dari paspor biasa menjadi paspor elektronik, tapi masyarakat masih punya dua pilihan," kata Iman Teguh.

Imigrasi, kata dia, terus menyosialisasikan keunggulan paspor elektronik bagi masyarakat di lima kabupaten yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, dan Pegunungan Arfak.

Adapun keunggulan paspor elektronik antara lain, autogate atau pemeriksaan keimigrasian otomatis menggunakan data biometrik seperti sidik jari, lebih aman, dan bebas visa ke Jepang.



"Masyarakat di wilayah kerja Imigrasi Manokwari mulai paham, tercermin dari jumlah penerbitan paspor elektronik dan biasa sudah berimbang," ujar Iman Teguh.

Menurut dia, permohonan penerbitan paspor secara keseluruhan di wilayah kerja Imigrasi Manokwari didominasi untuk penggunaan berwisata, umroh, haji, wisata rohani, dan kepentingan belajar.

Ada dua program inovasi yang paling banyak diminati masyarakat setempat dalam pengurusan paspor, yaitu program si maleo (siap melayani lewat mobile) dan jajan papeda (jelajah layanan paspor pergi desa).

Program tersebut diluncurkan sejak 2022 dengan maksud mendekatkan pelayanan sekaligus memudahkan masyarakat dalam mengurus kelengkapan dokumen yang menjadi syarat penerbitan paspor.

"Per September 2024 PNBP (penerimaan negara bukan pajak) dari penerbitan paspor sebanyak Rp1,04 miliar," kata Iman Teguh Adianto.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024