Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari, Papua Barat berupaya mengubah karakter mahasiswa Papua dengan menjalankan pertukaran mahasiswa ke luar negeri melalui program Go International.

Kepala Bagian Akademik STIH Manokwari Atang Suryana di Manokwari, Senin, mengatakan program pertukaran mahasiswa di luar negeri tersebut telah dimulai tahun lalu dan dilanjutkan pada tahun ini.

"Tahun ini rencananya kita memberangkatkan mahasiswa ke Malaysia pada bulan November. Tahun lalu kita pertukaran mahasiswa ke Thailand dan Malaysia," katanya.

Ia mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dimana mahasiswa STIH Manokwari akan menjalani kuliah di luar negeri selama satu semester.

Menurutnya, merubah karakter mahasiswa Papua bukanlah perkara mudah. Lembaga pendidikan harus mempunyai konsep dan program yang kuat untuk memberikan pendidikan karakter sehingga bisa merubah pola pikir dan perbuatan.

Salah satu persoalan di dunia pendidikan yang mempengaruhi turunnya SDM mahasiswa Papua adalah karakter mereka untuk belajar. Karenanya mahasiswa Papua perlu mendapatkan pendidikan karakter.

Mahasiswa Papua haruslah diberi contoh dan tindakan yang menular dari mahasiswa lain. Proses belajar tidak hanya diperoleh di kampus saja, tapi mahasiswa juga harus ditopang dengan pengalaman di luar negeri untuk memperluas wawasan.

"Kita kirim mahasiswa ke luar negeri dengan program Go International ini dengan harapan, mereka bisa pulang dan membawa ilmu mereka lalu menyebarkan perubahan positif dalam belajar," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini seluruh mahasiswa berjumlah enam orang yang telah mengikuti pertukaran pelajar di luar negeri tahun lalu telah kembali di Manokwari.

Sedangkan tahun ini pihak kampus akan melihat sejauh mana minat mahasiswa untuk mengikuti pertukaran pelajar di luar negeri.

Saat ini STIH Manokwari memiliki 1.400 mahasiswa yang sebagian besar orang asli Papua (OAP) dengan program studi S1 Ilmu Hukum dengan jurusan perdata, pidana dan pemerintahan.
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024