Palang Merah Indonesia (PMI) Manokwari, Papua Barat mengajak warga melibatkan diri untuk melakukan donor darah setiap ada kegiatan kemasyarakatan demi ketersediaan stok darah.
Wakil Ketua Bidang Organisasi PMI Manokwari Agus Irawan di Manokwari, Sabtu, mengatakan PMI selalu membutuhkan stok darah, karena setiap hari selalu ada yang membutuhkan darah.
"Kita mengimbau setiap ada kegiatan kemasyarakatan, baik di sekolah, gereja, masjid, peringatan HUT atau apapun yang banyak memobilisasi massa bisa melibatkan PMI melakukan donor darah," kata Agus di sela kegiatan donor darah pada HUT ke-17 Ikawangi di Manokwari.
Ia mengatakan kegiatan donor darah tidak membutuhkan banyak biaya dan semua peralatan untuk donor menjadi tanggung jawab dari PMI. Panitia hanya perlu sediakan kacang hijau, telur dan susu.
Stok darah yang didapat dari donor darah diserahkan pada unit transfusi darah (UTD) RSUD Manokwari untuk memenuhi kebutuhan pasien yang memerlukan darah. Stok darah yang disimpan di UTD biasanya sesuai kegiatan donor darah.
"Saat ini PMI Manokwari tidak memiliki bank darah. Jika kita menggelar donor darah, kantong darah akan kita simpan di UTD RSUD Manokwari," katanya.
Menurutnya, setiap organisasi kemasyarakatan maupun organisasi lain disarankan mempunyai database golongan darah anggotanya. Hal itu diperlukan jika ada kebutuhan darah mendadak, bisa menghubungi pemilik golongan darah.
Pendataan perlu dilakukan, karena sebagian besar stok darah adalah golongan darah O. Sedangkan golongan darah AB, B plus, A plus masih jarang di dalam stok darah.
"Pada kegiatan hari ini misalnya, kita mendapatkan 36 kantong darah. Namun, sebagian besar golongan darah O. Sedangkan darah hanya mampu disimpan jangka waktu sebulan, kalau ada yang butuh golongan darah AB, B plus, A plus biasanya kita kesusahan mencari orangnya," ujarnya.
Ia menambahkan masih banyak warga yang takut atau khawatir melakukan donor darah, sehingga PMI terus melakukan sosialisasi dan edukasi baik saat kegiatan donor darah maupun dengan mendatangi ke sekolah-sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Wakil Ketua Bidang Organisasi PMI Manokwari Agus Irawan di Manokwari, Sabtu, mengatakan PMI selalu membutuhkan stok darah, karena setiap hari selalu ada yang membutuhkan darah.
"Kita mengimbau setiap ada kegiatan kemasyarakatan, baik di sekolah, gereja, masjid, peringatan HUT atau apapun yang banyak memobilisasi massa bisa melibatkan PMI melakukan donor darah," kata Agus di sela kegiatan donor darah pada HUT ke-17 Ikawangi di Manokwari.
Ia mengatakan kegiatan donor darah tidak membutuhkan banyak biaya dan semua peralatan untuk donor menjadi tanggung jawab dari PMI. Panitia hanya perlu sediakan kacang hijau, telur dan susu.
Stok darah yang didapat dari donor darah diserahkan pada unit transfusi darah (UTD) RSUD Manokwari untuk memenuhi kebutuhan pasien yang memerlukan darah. Stok darah yang disimpan di UTD biasanya sesuai kegiatan donor darah.
"Saat ini PMI Manokwari tidak memiliki bank darah. Jika kita menggelar donor darah, kantong darah akan kita simpan di UTD RSUD Manokwari," katanya.
Menurutnya, setiap organisasi kemasyarakatan maupun organisasi lain disarankan mempunyai database golongan darah anggotanya. Hal itu diperlukan jika ada kebutuhan darah mendadak, bisa menghubungi pemilik golongan darah.
Pendataan perlu dilakukan, karena sebagian besar stok darah adalah golongan darah O. Sedangkan golongan darah AB, B plus, A plus masih jarang di dalam stok darah.
"Pada kegiatan hari ini misalnya, kita mendapatkan 36 kantong darah. Namun, sebagian besar golongan darah O. Sedangkan darah hanya mampu disimpan jangka waktu sebulan, kalau ada yang butuh golongan darah AB, B plus, A plus biasanya kita kesusahan mencari orangnya," ujarnya.
Ia menambahkan masih banyak warga yang takut atau khawatir melakukan donor darah, sehingga PMI terus melakukan sosialisasi dan edukasi baik saat kegiatan donor darah maupun dengan mendatangi ke sekolah-sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024