Wasior (ANTARA) - Kebakaran Pasar Soyar di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, pada Sabtu 18 November lalum terjadi justeru pada saat para pedagang sudah mendatangkan stok barang untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan berkaitan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru.
   
Sejumlah pedagang yang ditemui di Wasior belum lama ini mengaku, permintaan barang untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru  bagi masyarakat Kabupaten Teluk Wondama bisa terganggu.
   
"Kami sudah terlanjur mendatangkan stok barang untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru. Semuanya, terbakar. Masih ada waktu untuk bisa mendatangkan lagi, tetapi kami tidak punya kios dan modal,"kata Samsudin, salah seorang tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, yang juga menjadi korban kebakaran.
   
Menurut dia, semua hampir 50 pedagang yang sebagian besar berasal dari Sulawesi Tenggara itu, tetap berusaha untuk kembali berjualan, namun untuk itu diperlukan waktu yang cukup lama.
   
Hal senada juga disampaikan oleh pedagang lainnya, H. Adi Kasim. Menurut dia, para selain para ia bersama teman-temannya sesama pedagang menjadi korban, masyarakat juga ikut menanggung beban, karena ikut mempengaruhi permintaan akan barang-barang untuk kebutuhan masyarakat dalam merayakan Natal dan Tahun Baru.
   
"Stok barang-barang itu umumnya kami simpan di loteng karena bangunan toko tidak terlalu luas, sehingga ketika kebakaran terjadi, semua ikut terbakar,"katanya.
   
Selain kesulitan yang bakal dihadapi masyarakat, lanjut dia, para pedagang pun kehilangan kesempatan untuk meraup untung karena meningkatnya permintaan jelang Natal dan Tahun Baru.
   
Hampir semua pedagang yang memiliki kios dan lapan di bagian barat dari Pasar Soyar menjadi korban kebakaran pada Sabtu 18 November pagi, yang menghanguskan semua bangunan dan lapak.
   
Nyaris tidak ada satupun barang jualan yang bisa diselamatkan. Bahkan, sebagian dari mereka bisa menyelamatkan diri hanya dengan mengenakan pakaian yang melekat di badan. 
   
"Saya bisa selamat hanya dengan megenakan celana dalam,"kata Rusdy, pedagang yang mengaku, bisa menyelematkan diri karena mendengar teriakan orang-orang yang panik di sekitar rumahnya.(***)

Pewarta: Zack Tonu B

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017