Wasior (ANTARA) - Salah seorang kader Partai Keadilan Sejahterah (PKS) di DPC Kabupaten Teluk Wondama, Zafiludin La Andi, menjadi orang pertama yang menyalurkan bantuan bahan makanan untuk para korban kebakaran Pasar Soyer di Wasior, pekan lalu.
   
Ditemui di Wasior, Sabtu, pria yang akrab disapa Zafil itu mengaku, sehari setelah kebakaran hebat di Pasar Soyar, ia bersama sejumlah kader berdiskusi untuk membahas bantuan yang bisa disalurkan bagi para korban, yang sebagian besar berasal di Sulawesi Tenggara dan sebagian lagi, orang asli Papua itu.
   
"Kami mengirim beberapa kader  untuk menanyakan kepada para korban, apa yang paling dibutuhkan. Kami kemudian menyalurkan bantuan darurat berupa beras dan makanan instan, kopi, teh dan gula pasir"katanya.
   
Mantan Ketua DPC PKS Kabupaten Teluk Wondama itu mengatakan,selain menyalurkan bantuan yang dihimpun dari kader-kader PKS, pihaknya juga mengirim surat permohonan bantuan kepada sejumlah lembaga nasional seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Jakarta.
   
Pasar Soyar yang terbakar pada Sabtu pagi selepas shalat subuh pekan lalu, meluluh-lantakkan semua bangunan di bagian barat Pasar Soyer.
   
Setidaknya sekitar 50 toko dan lapak pedagang pasar dan puluhan pedagang kaki lima (PKL) menjadi korban kebakaran di lokasi yang sudah lama menjadi pusat keramaian di Wasior itu.
   
Salah seorang korban Pasar Soyar, Syamsudin, mengaku, bantuan yang diperoleh dari kader PKS Teluk Wondama merupakan bantuan yang paling pertama diterima para korban.
   
Selain menjadi pihak pertama yang menyalurkan bantuan, ia juga menyebutkan, jenis bantuannya sangat tepat karena sangat dibutuhkan yakni beras.
  
"Ini sudah yang kami butuhkan. Kami memang dalam keadaan susah. Kami berusaha untuk kembali berjualan kecil-kecilan tetapi kalau tidak ada makanan dan minuman, juga kami kesulitan dan tidak bersemangat,"kata Syamsudin dan menambahkan, karena itu bantuan beras, air mineral dan mie instan, kopi, teh dan gula pasir, sangat tepat.(***)
 

Pewarta: Zack Tonu B

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017