Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Irfan Junaidi mengatakan media massa menjadi infrastruktur yang penting di Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menceritakan perkembangan yang terjadi di ibu kota baru.
"Media menjadi infrastruktur yang penting sekali untuk bisa menceritakan bagaimana kondisi IKN yang sesungguhnya dan bagaimana perkembangan yang terjadi di sini, yang sesungguhnya," kata Irfan Junaidi dalam wawancara siaran langsung dengan Radio Republik Indonesia (RRI) di sela peresmian kantor operasional ANTARA di IKN, Kalimantan Timur, Rabu.
Irfan mengemukakan bahwa ANTARA hadir di IKN sebagai bagian dari peran yang harus dimainkan oleh media untuk bisa menyiarkan dan menyebarkan bagaimana dinamika yang terjadi di IKN.
"IKN tidak hanya menyedot perhatian nasional, tetapi juga seluruh dunia," ujarnya.
Seluruh dunia juga menyoroti IKN, lanjut dia, kepengin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sedang terjadi di IKN.
"Apa yang terbaru? Bagaimana kondisinya? Sehingga ada dinamika sedikit saja, orang pasti ingin tahu," kata Irfan.
Apabila media tidak menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi di IKN, menurut dia, dapat muncul tafsir atau opini hingga spekulasi dari publik.
"Opini dan spekulasi ini kalau dibiarkan akan berbahaya karena orang kemudian bisa membentuk sendiri bayangannya tentang IKN, yang belum tentu sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan," katanya.
Irfan menuturkan bahwa kehadiran kantor operasional ANTARA di IKN karena kantor berita ini ingin membantu agar apa yang sudah dicanangkan benar-benar terwujud dengan baik.
Ia menekankan bahwa pembangunan IKN bukan barang murah, dan membutuhkan sumber daya yang besar.
"Tidak hanya soal anggaran. Anggaran itu pasti, tetapi setelah itu resource tenaga, SDM, belum lagi resource yang harus dikeluarkan ketika opini yang dipolitisasi tentang IKN muncul. Tentu harus pastikan apa yang sudah dicanangkan berjalan baik," kata Irfan.
Irfan menambahkan bahwa IKN merupakan wujud reputasi bangsa di mata dunia. Kegagalan pembangunan IKN dapat mencoreng wajah bangsa.
"Kita sebagai sesama Merah Putih, sebagai bangsa Indonesia, punya tanggung jawab juga bagaimana agar rencana ini bisa berjalan dengan baik, kemudian tidak menimbulkan kerugian yang besar," jelasnya.
Ia melanjutkan, "ANTARA menjadi salah satu bagian yang ingin mencoba untuk ikut berkontribusi menyukseskan resource yang sudah sangat besar ini bisa menjadi sesuatu yang mengharumkan nama bangsa."
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dirpem ANTARA: Media massa jadi infrastruktur penting di IKN
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Media menjadi infrastruktur yang penting sekali untuk bisa menceritakan bagaimana kondisi IKN yang sesungguhnya dan bagaimana perkembangan yang terjadi di sini, yang sesungguhnya," kata Irfan Junaidi dalam wawancara siaran langsung dengan Radio Republik Indonesia (RRI) di sela peresmian kantor operasional ANTARA di IKN, Kalimantan Timur, Rabu.
Irfan mengemukakan bahwa ANTARA hadir di IKN sebagai bagian dari peran yang harus dimainkan oleh media untuk bisa menyiarkan dan menyebarkan bagaimana dinamika yang terjadi di IKN.
"IKN tidak hanya menyedot perhatian nasional, tetapi juga seluruh dunia," ujarnya.
Seluruh dunia juga menyoroti IKN, lanjut dia, kepengin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sedang terjadi di IKN.
"Apa yang terbaru? Bagaimana kondisinya? Sehingga ada dinamika sedikit saja, orang pasti ingin tahu," kata Irfan.
Apabila media tidak menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi di IKN, menurut dia, dapat muncul tafsir atau opini hingga spekulasi dari publik.
"Opini dan spekulasi ini kalau dibiarkan akan berbahaya karena orang kemudian bisa membentuk sendiri bayangannya tentang IKN, yang belum tentu sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan," katanya.
Irfan menuturkan bahwa kehadiran kantor operasional ANTARA di IKN karena kantor berita ini ingin membantu agar apa yang sudah dicanangkan benar-benar terwujud dengan baik.
Ia menekankan bahwa pembangunan IKN bukan barang murah, dan membutuhkan sumber daya yang besar.
"Tidak hanya soal anggaran. Anggaran itu pasti, tetapi setelah itu resource tenaga, SDM, belum lagi resource yang harus dikeluarkan ketika opini yang dipolitisasi tentang IKN muncul. Tentu harus pastikan apa yang sudah dicanangkan berjalan baik," kata Irfan.
Irfan menambahkan bahwa IKN merupakan wujud reputasi bangsa di mata dunia. Kegagalan pembangunan IKN dapat mencoreng wajah bangsa.
"Kita sebagai sesama Merah Putih, sebagai bangsa Indonesia, punya tanggung jawab juga bagaimana agar rencana ini bisa berjalan dengan baik, kemudian tidak menimbulkan kerugian yang besar," jelasnya.
Ia melanjutkan, "ANTARA menjadi salah satu bagian yang ingin mencoba untuk ikut berkontribusi menyukseskan resource yang sudah sangat besar ini bisa menjadi sesuatu yang mengharumkan nama bangsa."
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dirpem ANTARA: Media massa jadi infrastruktur penting di IKN
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024