Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan menjadi daerah percontohan pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks kesejahteraan petani.
"Mimpi kami ke depan adalah mentransformasi pertanian tradisional menuju modern dengan tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan petani karena kita bisa menekan biaya produksi hingga 60 persen," kata Amran usai meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Rabu.
Sebagai langkah nyata, Mentan mengatakan saat ini pemerintah tengah menggarap lahan seluas 20 ribu hektare dari total yang ditargetkan 500 ribu hektare di daerah Papua Selatan.
Amran optimistis target tersebut dalam waktu dekat akan tercapai mengingat Indeks Pertanaman (IP) di Merauke rata-rata dua kali dalam semusim dan bisa ditingkatkan menjadi tiga kali dalam semusim.
"Insya Allah kita akan garap pertama adalah kita sudah putuskan langsung kita garap 20 ribu hektare optimalisasi lahan dan anggarannya kami setujui hari ini dan mulai hari ini kita kerjakan,” ucap Amran dalam keterangannya diterima di Jakarta.
Amran optimistis jika hal itu berhasil dengan baik, maka pihaknya bersama pemerintah setempat akan bergeser mengelola 500 ribu hektare dari potensi 1,2 juta hektare yang ada di daerah tersebut.
“Ini kami sudah rintis (sejak tahun) 2016-2017 bersama Pak Bupati 10 ribu hektare dan berhasil, sekarang ini sudah panen," ujar Amran.
Hanya saja, kata Mentan, pertanaman di daerah itu masih belum maksimal karena pengelolaan air yang dinilai masih kurang. Maka dari itu, program pompanisasi di Merauke akan dimasukkan agar petani bisa bertanam di saat musim kering.
"Sekarang kami kelola airnya dengan baik. Insya Allah hari ini indeks pertanamannya kita tingkatkan, target kami menjadi tiga kali. jadi produksinya bisa tiga kali lipat naik dengan menggunakan peralatan," katanya.
Amran menyebut dalam waktu satu minggu pihaknya akan mengadakan alat seperti traktor roda empat sebanyak 75 unit akan dikirim dari Surabaya, kemudian pompa 40 unit guna mendukung peningkatan produktivitas pertanian di Merauke.
“Agar petani bisa tanam di saat musim kering. Kemudian combine harvester ada 10 unit dan lainnya. Semua kami serahkan agar Merauke bisa menjadi percontohan," jelas Amran.
Ia mengaku bahwa Kementerian Pertanian terus bergerak melakukan antisipasi darurat pangan di Kabupaten Merauke dengan melaksanakan program pompanisasi lahan sawah dan lahan kering pada lahan seluas 45 ribu hektare serta optimasi lahan rawa dan penanaman padi gogo TUSIP pada lahan seluas 1.050 hektare.
Dalam kesempatan itu, Kementerian Pertanian memberikan bantuan pompanisasi pada Desa Amunkay sebanyak dua unit pompa 8 inch dan pipa paralon untuk memompa air dari saluran pembuang.
“Program pompanisasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan pertanaman minimal sampai dua kali tanam padi. Adapun total bantuan pemerintah untuk Kabupaten Merauke mencapai Rp8,069 miliar yang mana anggaran tersebut di luar pemberian KUR sebesar Rp13,034 miliar,” kata Amran.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024