Kementerian Sosial (Kemensos) RI membangun 72 unit rumah layak huni bagi umat Katolik yang merupakan korban bencana gempa bumi yang terjadi di Kota Jayapura pada 2023, khususnya di Distrik Jayapura Utara, tepatnya di Kelurahan Trikora Dok V.
Kepala Balai Besar Kemensos Regional VI Maluku Papua Jhon Mampioper di Jayapura, Senin, mengatakan lokasi yang akan dibangun 72 unit rumah berada pada lahan seluas dua hektare dan 600 meter persegi di Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Dia mengatakan lokasi tersebut akan terintegrasi dengan lahan budi daya pertanian, termasuk ternak babi, ayam, ikan, dan budi daya tanaman hortikultura dalam rangka pemenuhan kebutuhan warga hunian.
"Lahan tersebut seluruhnya sudah dilakukan proses pelepasan adat dan sudah disertifikasi dan menjadi hak milik Keuskupan Jayapura dan setiap rumah berukuran 3x6 meter persegi," katanya.
Pihaknya juga akan membantu warga melalui program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat sehingga hunian tersebut menjadi proyek percontohan bagi penanganan korban pascagempa.
"Sehingga warga yang akan menempati rumah disini bisa terlatih dalam meningkatkan ekonomi mereka," ujarnya.
Pihaknya juga akan memberikan pelatihan setelah semua warga sudah menempati perumahan yang dibangun, yang ditargetkan rampung tahun ini.
"Kami target Oktober 2024 perumahan ini sudah bisa diresmikan dan ditinggali oleh warga yang menjadi korban bencana gempa bumi," katanya.
Dia menambahkan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan 72 unit rumah tersebut sekitar Rp21 miliar lebih yang telah dikucurkan untuk membayar semua proses pembangunan termasuk pembayaran hak ulayat.
Sementara itu Uskup Jayapura Yanuarius Theofilus Matopai You berterima kasih kepada Kemensos RI yang sudah membantu membangun perumahan layak huni bagi umat.
"Bukan saja umat Katolik yang akan tinggal di sini, tetapi juga dari Kristen Protestan, sehingga kami harap dengan adanya bangunan rumah tidak lagi menyusahkan umat," katanya.
Pihaknya berkeinginan umat Katolik di Tanah Papua bisa hidup aman dan nyaman sehingga dengan adanya kepedulian dari Kemensos RI sangat bermanfaat bagi umat.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Balai Besar Kemensos Regional VI Maluku Papua Jhon Mampioper di Jayapura, Senin, mengatakan lokasi yang akan dibangun 72 unit rumah berada pada lahan seluas dua hektare dan 600 meter persegi di Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Dia mengatakan lokasi tersebut akan terintegrasi dengan lahan budi daya pertanian, termasuk ternak babi, ayam, ikan, dan budi daya tanaman hortikultura dalam rangka pemenuhan kebutuhan warga hunian.
"Lahan tersebut seluruhnya sudah dilakukan proses pelepasan adat dan sudah disertifikasi dan menjadi hak milik Keuskupan Jayapura dan setiap rumah berukuran 3x6 meter persegi," katanya.
Pihaknya juga akan membantu warga melalui program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat sehingga hunian tersebut menjadi proyek percontohan bagi penanganan korban pascagempa.
"Sehingga warga yang akan menempati rumah disini bisa terlatih dalam meningkatkan ekonomi mereka," ujarnya.
Pihaknya juga akan memberikan pelatihan setelah semua warga sudah menempati perumahan yang dibangun, yang ditargetkan rampung tahun ini.
"Kami target Oktober 2024 perumahan ini sudah bisa diresmikan dan ditinggali oleh warga yang menjadi korban bencana gempa bumi," katanya.
Dia menambahkan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan 72 unit rumah tersebut sekitar Rp21 miliar lebih yang telah dikucurkan untuk membayar semua proses pembangunan termasuk pembayaran hak ulayat.
Sementara itu Uskup Jayapura Yanuarius Theofilus Matopai You berterima kasih kepada Kemensos RI yang sudah membantu membangun perumahan layak huni bagi umat.
"Bukan saja umat Katolik yang akan tinggal di sini, tetapi juga dari Kristen Protestan, sehingga kami harap dengan adanya bangunan rumah tidak lagi menyusahkan umat," katanya.
Pihaknya berkeinginan umat Katolik di Tanah Papua bisa hidup aman dan nyaman sehingga dengan adanya kepedulian dari Kemensos RI sangat bermanfaat bagi umat.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024