Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar segera melakukan simulasi pencoblosan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Yan Selamat Purba di Timika, Selasa mengatakan simulasi pencoblosan sangat penting agar pada hari pelaksanaan pemilu Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tidak kesulitan mengarahkan warga.
"Saya ingatkan agar KPU Mimika secepatnya membuat simulasi pencoblosan sehingga waktu hari H ketua KPPS tidak kesulitan dalam memberikan arahan," katanya.
Menurut Yan, pihaknya meminta KPU segera melakukan pemetaan wilayah rawan, sebelum perhelatan kampanye terbuka agar pihak keamanan dapat mempersiapkan pengamanan disana.
"Untuk pemetaan wilayah rawan konflik juga perlu dilakukan secepatnya, sebelum masuk pada masa kampanye terbuka," ujarnya.
Dia menjelaskan dirinya meminta agar KPU dapat memanfaatkan menara Base Transceiver Station (BTS) yang di bangun Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Mimika pada wilayah terpencil.
"Kita butuh informasi kedepannya, sehingga harus melibatkan Diskominfo sebab mereka sudah berjuang membangun menara BTS sehingga dapat kita manfaatkan jaringannya guna mensukseskan pemilu," katanya lagi.
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Mimika Elisabeth Rahawarin menambahkan, simulasi akan dilakukan pada akhir Januari 2024.
"Simulasi pertama telah kami lakukan kemudian ada perintah dari KPU RI untuk simulasi keduanya pada 25 Januari 2024," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Yan Selamat Purba di Timika, Selasa mengatakan simulasi pencoblosan sangat penting agar pada hari pelaksanaan pemilu Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tidak kesulitan mengarahkan warga.
"Saya ingatkan agar KPU Mimika secepatnya membuat simulasi pencoblosan sehingga waktu hari H ketua KPPS tidak kesulitan dalam memberikan arahan," katanya.
Menurut Yan, pihaknya meminta KPU segera melakukan pemetaan wilayah rawan, sebelum perhelatan kampanye terbuka agar pihak keamanan dapat mempersiapkan pengamanan disana.
"Untuk pemetaan wilayah rawan konflik juga perlu dilakukan secepatnya, sebelum masuk pada masa kampanye terbuka," ujarnya.
Dia menjelaskan dirinya meminta agar KPU dapat memanfaatkan menara Base Transceiver Station (BTS) yang di bangun Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Mimika pada wilayah terpencil.
"Kita butuh informasi kedepannya, sehingga harus melibatkan Diskominfo sebab mereka sudah berjuang membangun menara BTS sehingga dapat kita manfaatkan jaringannya guna mensukseskan pemilu," katanya lagi.
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Mimika Elisabeth Rahawarin menambahkan, simulasi akan dilakukan pada akhir Januari 2024.
"Simulasi pertama telah kami lakukan kemudian ada perintah dari KPU RI untuk simulasi keduanya pada 25 Januari 2024," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024