Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sorong melakukan penyekatan di Bandara Eduard Domine Osok (DEO) Sorong sebagai upaya untuk mencegah pelarian 42 tahanan Lapas IIB Sorong ke luar dari daerah itu.
Kapolresta Sorong, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto di Sorong, Rabu, menjelaskan penyekatan Bandara DEO Sorong merupakan salah satu upaya untuk mempersempit ruang gerak 42 tahanan keluar dari kota Sorong.
Di Bandara DEO Sorong, personel Polresta Sorong bersama petugas dari Avsec Bandara DEO Sorong berjaga di pintu keberangkatan untuk mengecek identitas satu persatu penumpang yang hendak berangkat.
"Ini upaya kita supaya tidak memberikan ruang bagi 42 tahanan keluar dari daerah Papua Barat Daya," jelas Kapolresta Sorong.
Kegiatan penyekatan itu, Polresta Sorong bekerja sama dengan petugas Avsec sebanyak 60 personel dan 35 personel polisi.
"Kita akan lakukan terus penyekatan di pintu-pintu keluar kota Sorong," kata Kapolresta Sorong.
Selain penyekatan di Bandara DEO Sorong, Polresta Sorong pun telah melakukan hal yang sama di Pelabuhan Sorong.
"Jadi setiap pintu masuk bandara maupun pelabuhan ada anggota berdiri di sana untuk mengecek identitas setiap penumpang," ungkapnya.
Berkaitan dengan upaya penangkapan 42 tahanan, Polresta Sorong pun sudah berkoordinasi dengan Polres jajaran, yaitu Polres Sorong, Polres Maybrat, Polres Sorong Selatan, Polres Raja Ampat dan Polres Tambrauw untuk melakukan penyekatan di masing-masing wilayah.
"Segala upaya terus dilakukan dan dimaksimalkan. Saya yakin sampai sekarang para tahanan yang kabur masih berada di sekitar wilayah Sorong. Namun mereka tetap akan berupaya untuk melarikan diri keluar dari kota Sorong," bebernya.
Dia pun akan terus berkoordinasi dengan Lapas Kelas IIB Sorong terkait identitas para tahanan yang berhasil kabur untuk kemudian menetapkan mereka sebagai daftar pencarian orang (DPO).
"Setelah status mereka ditetapkan sebagai DPO, maka selanjutnya kita akan sebarkan foto mereka di titik-titik penyekatan seperti bandara dan pelabuhan," tegasnya.
Kapolresta Sorong Kota juga mengimbau kepada seluruh tahanan yang masih kabur, untuk segera menyerahkan diri. Karena cepat atau lambat keberadaan mereka pasti akan ditemukan dan ditangkap.
"Kami juga mengimbau kepada pihak keluarga, apabila ada keluarganya yang berstatus tahanan atau napi yang kabur dan pernah dihubungi, maka menyampaikan kepada keluarganya tersebut untuk segera menyerahkan diri. Karena tetap akan kita kejar dan kita tangkap," katanya.
Dari 53 narapidana yang berhasil kabur dari Lapas Kelas IIB Sorong pada Minggu (7/1) pada pukul 11.30 WIT, kini sebanyak 11 narapidana yang berhasil ditangkap dan dimasukkan kembali ke penjara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi lakukan penyekatan di Bandara Deo Sorong terkait tahanan kabur
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kapolresta Sorong, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto di Sorong, Rabu, menjelaskan penyekatan Bandara DEO Sorong merupakan salah satu upaya untuk mempersempit ruang gerak 42 tahanan keluar dari kota Sorong.
Di Bandara DEO Sorong, personel Polresta Sorong bersama petugas dari Avsec Bandara DEO Sorong berjaga di pintu keberangkatan untuk mengecek identitas satu persatu penumpang yang hendak berangkat.
"Ini upaya kita supaya tidak memberikan ruang bagi 42 tahanan keluar dari daerah Papua Barat Daya," jelas Kapolresta Sorong.
Kegiatan penyekatan itu, Polresta Sorong bekerja sama dengan petugas Avsec sebanyak 60 personel dan 35 personel polisi.
"Kita akan lakukan terus penyekatan di pintu-pintu keluar kota Sorong," kata Kapolresta Sorong.
Selain penyekatan di Bandara DEO Sorong, Polresta Sorong pun telah melakukan hal yang sama di Pelabuhan Sorong.
"Jadi setiap pintu masuk bandara maupun pelabuhan ada anggota berdiri di sana untuk mengecek identitas setiap penumpang," ungkapnya.
Berkaitan dengan upaya penangkapan 42 tahanan, Polresta Sorong pun sudah berkoordinasi dengan Polres jajaran, yaitu Polres Sorong, Polres Maybrat, Polres Sorong Selatan, Polres Raja Ampat dan Polres Tambrauw untuk melakukan penyekatan di masing-masing wilayah.
"Segala upaya terus dilakukan dan dimaksimalkan. Saya yakin sampai sekarang para tahanan yang kabur masih berada di sekitar wilayah Sorong. Namun mereka tetap akan berupaya untuk melarikan diri keluar dari kota Sorong," bebernya.
Dia pun akan terus berkoordinasi dengan Lapas Kelas IIB Sorong terkait identitas para tahanan yang berhasil kabur untuk kemudian menetapkan mereka sebagai daftar pencarian orang (DPO).
"Setelah status mereka ditetapkan sebagai DPO, maka selanjutnya kita akan sebarkan foto mereka di titik-titik penyekatan seperti bandara dan pelabuhan," tegasnya.
Kapolresta Sorong Kota juga mengimbau kepada seluruh tahanan yang masih kabur, untuk segera menyerahkan diri. Karena cepat atau lambat keberadaan mereka pasti akan ditemukan dan ditangkap.
"Kami juga mengimbau kepada pihak keluarga, apabila ada keluarganya yang berstatus tahanan atau napi yang kabur dan pernah dihubungi, maka menyampaikan kepada keluarganya tersebut untuk segera menyerahkan diri. Karena tetap akan kita kejar dan kita tangkap," katanya.
Dari 53 narapidana yang berhasil kabur dari Lapas Kelas IIB Sorong pada Minggu (7/1) pada pukul 11.30 WIT, kini sebanyak 11 narapidana yang berhasil ditangkap dan dimasukkan kembali ke penjara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi lakukan penyekatan di Bandara Deo Sorong terkait tahanan kabur
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024