Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua Barat melaporkan jumlah pasien yang direhabilitasi sejak Januari hingga Desember 2023, akibat penyalahgunaan narkoba sebanyak 40 orang, terdiri atas lima pasien perempuan dan 35 pria.
"Tidak hanya pengguna narkoba yang kami rehabilitasi di Klinik Kasuari BNN, tapi yang pakai lem aibon juga kami rehabilitasi supaya bisa pulih," kata Kepala BNN Papua Barat Brigadir Jenderal Polisi Anak Agung Made Sudana di Manokwari, Kamis.
Dari jumlah tersebut, kata dia, 30 orang melakukan rawat jalan, sehingga dapat meninggalkan ketergantungan terhadap narkoba dan lem aibon yang marak terjadi pada kalangan remaja.
Baca juga: BNN Papua Barat tangani empat kasus penyalahgunaan narkotika pada 2023
Upaya merehabilitasi akan berjalan maksimal jika ada dukungan dari masyarakat, terutama lingkungan tempat tinggal pasien. Oleh sebab itu, BNN terus memberikan edukasi dan sosialisasi ke seluruh komponen masyarakat.
"Pasien yang sudah direhabilitasi untuk pemulihan harus mendapat dukungan dari lingkungan di mana ia tinggal. Itu yang sangat diperlukan," tutur Made Sudana.
Saat ini, kata dia, BNN sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dinas Kesehatan Papua Barat, Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat, dan Kejaksaan Tinggi Papua Barat.
Penandatangan tersebut untuk mengoptimalkan operasional pusat terapi jiwa dan rehabilitasi narkotika dan zat adiktif lainnya (Napza) Adhiyaksa pada Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat.
"Bulan Juli 2023, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan tiga instansi terkait dengan tujuan mengoptimalkan pengoperasian pusat rehabilitasi," tutur Made Sudana.
Ia menuturkan BNN Papua Barat secara masif melaksanakan intervensi berbasis masyarakat guna mengkader agen pemulihan pada sejumlah kawasan yang dinilai rawan peredaran narkoba.
Baca juga: BNN Papua Barat tangkap tiga pengedar sabu di Manokwari
Baca juga: Ratusan anak penghirup aroma lem di Manokwari jalani rehabilitasi
Agen pemulihan berasal dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan perwakilan dari kelurahan dalam rangka mempermudah jangkauan kepada penyalahgunaan narkoba, seperti di Kelurahan Arowi dan Wosi, Kabupaten Manokwari.
"Agen pemulihan sudah diberikan bimbingan teknis supaya intervensi berjalan lancar dan BNN terus melakukan asistensi," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Bidang Rehabilitasi BNN Papua Barat juga aktif memberikan layanan konseling bagi warga binaan penyalahguna narkoba di lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Layanan itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga binaan agar ke depannya tidak lagi terkontaminasi dengan peredaran gelap narkoba.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNN Papua Barat rehabilitasi 40 pengguna narkoba
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Tidak hanya pengguna narkoba yang kami rehabilitasi di Klinik Kasuari BNN, tapi yang pakai lem aibon juga kami rehabilitasi supaya bisa pulih," kata Kepala BNN Papua Barat Brigadir Jenderal Polisi Anak Agung Made Sudana di Manokwari, Kamis.
Dari jumlah tersebut, kata dia, 30 orang melakukan rawat jalan, sehingga dapat meninggalkan ketergantungan terhadap narkoba dan lem aibon yang marak terjadi pada kalangan remaja.
Baca juga: BNN Papua Barat tangani empat kasus penyalahgunaan narkotika pada 2023
Upaya merehabilitasi akan berjalan maksimal jika ada dukungan dari masyarakat, terutama lingkungan tempat tinggal pasien. Oleh sebab itu, BNN terus memberikan edukasi dan sosialisasi ke seluruh komponen masyarakat.
"Pasien yang sudah direhabilitasi untuk pemulihan harus mendapat dukungan dari lingkungan di mana ia tinggal. Itu yang sangat diperlukan," tutur Made Sudana.
Saat ini, kata dia, BNN sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dinas Kesehatan Papua Barat, Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat, dan Kejaksaan Tinggi Papua Barat.
Penandatangan tersebut untuk mengoptimalkan operasional pusat terapi jiwa dan rehabilitasi narkotika dan zat adiktif lainnya (Napza) Adhiyaksa pada Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat.
"Bulan Juli 2023, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan tiga instansi terkait dengan tujuan mengoptimalkan pengoperasian pusat rehabilitasi," tutur Made Sudana.
Ia menuturkan BNN Papua Barat secara masif melaksanakan intervensi berbasis masyarakat guna mengkader agen pemulihan pada sejumlah kawasan yang dinilai rawan peredaran narkoba.
Baca juga: BNN Papua Barat tangkap tiga pengedar sabu di Manokwari
Baca juga: Ratusan anak penghirup aroma lem di Manokwari jalani rehabilitasi
Agen pemulihan berasal dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan perwakilan dari kelurahan dalam rangka mempermudah jangkauan kepada penyalahgunaan narkoba, seperti di Kelurahan Arowi dan Wosi, Kabupaten Manokwari.
"Agen pemulihan sudah diberikan bimbingan teknis supaya intervensi berjalan lancar dan BNN terus melakukan asistensi," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Bidang Rehabilitasi BNN Papua Barat juga aktif memberikan layanan konseling bagi warga binaan penyalahguna narkoba di lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Layanan itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga binaan agar ke depannya tidak lagi terkontaminasi dengan peredaran gelap narkoba.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNN Papua Barat rehabilitasi 40 pengguna narkoba
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023