Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Papua menyebutkan dengan hari HAM sedunia yang ke-75 ini menjadi momentum pengikat bangsa, khususnya menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 agar berjalan dengan lancar tanpa adanya diskriminasi.

Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey di Jayapura, Minggu, mengatakan tema hari HAM sedunia tahun 2023 yakni “Harmoni Dalam Keberagaman” sesuai dengan kondisi di Papua.

“Dalam konteks Pemilu kali ini kami terus mendorong pemilu yang ramah HAM, yang mana sesuai dengan tema tahun 2023 ini,” katanya.

Menurut Frits, dalam konteks Papua pihaknya mencatat bahwa nilai-nilai kebebasan, kesetaraan dan keadilan bagi semua warga negara belum sepenuhnya dirasakan.

“Seperti isu kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat di muka umum masih menjadi persoalan yang terus dipertanyakan,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya berharap kepada seluruh pemerintah daerah agar memberikan perhatian penuh pada isu HAM dan melakukan kewajiban utama dalam upaya penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar setiap masyarakat Papua.

Selain itu juga pihaknya berharap agar aparat keamanan dan kelompok sipil bersenjata untuk menghentikan kekerasan bersenjata dan melakukan pendekatan kemanusiaan dalam menyelesaikan permasalahan.

Dia menambahkan pihaknya juga meminta agar kelompok sipil bersenjata agar tidak menjadikan warga sipil sebagai sasaran kekerasan.

Dia mengatakan pada momentum ini pihaknya menyerukan agar daerah pemekaran dapat memperhatikan hak-hak masyarakat pribumi sesuai nila-nilai dan prinsip HAM.

Pada kegiatan hari HAM sedunia yang jatuh pada 10 Desember ini digelar pentas budaya pembacaan puisi yang diikuti oleh kalangan remaja setempat bertempat Gedung Kesenian Papua, Minggu (10/12).
 

Pewarta: Qadri Pratiwi

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023