Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya memberikan pelatihan wirausaha berbasis digital kepada orang asli Papua untuk membantu mereka membangun usaha dan meningkatkan perekonomian.

Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Papua Barat Daya Jhoni Way di Sorong, Kamis, menyampaikan bahwa dengan bekal pengetahuan mengenai wirausaha berbasis digital, orang asli Papua dapat membangun usaha perdagangan dan pemasaran via daring.

"Ada begitu banyak platform media sosial yang bisa dimanfaatkan dengan baik untuk berusaha, kemudian bisa juga membuat sebuah aplikasi atau pun website untuk kepentingan pemasaran," katanya.

Dia mengatakan bahwa perniagaan melalui media elektronik memudahkan pelaku usaha untuk memasarkan produk.

"Orang dengan mudah menjual produk di pasar online, hasilnya pun dengan gampang hanya diperoleh melalui genggaman hp saja," katanya.

Ia menyampaikan bahwa orang asli Papua dapat memanfaatkan lebih banyak peluang usaha dan peluang pasar dengan bekal pengetahuan wirausaha berbasis digital.

"Jadi kita latih mereka supaya menguasai pengetahuan tentang platform media online, kemudian manajemen membangun bisnis berbasis online," katanya.

Pelatihan wirausaha berbasis digital yang dilaksanakan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua Barat Daya diikuti oleh 30 orang dari enam kabupaten dan kota di wilayah Papua Barat Daya.

Peserta pelatihan tersebut selanjutnya diharapkan dapat memanfaatkan platform perniagaan elektronik untuk mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja.

"Saya pikir ketika usaha yang digeluti telah mendapatkan pasar di media online maka dengan sendirinya lapangan kerja telah terbuka, sehingga tentunya ekonominya semakin meningkat," kata Jhoni.

"Kita harap upaya yang kini dilakukan pemerintah bisa memberikan manfaat dan peluang bagi anak asli Papua untuk menciptakan lapangan kerja melalui perdagangan berbasis digitalisasi," ia menambahkan.

Pelaksanaan program-program pelatihan kewirausahaan dalam jangka panjang diharapkan dapat menurunkan pengangguran.

Data Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat Daya menunjukkan, Kota Sorong memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Papua Barat Daya dengan angka pengangguran 9,95 persen pada 2021 dan 10,09 persen pada 2022.

Tingkat pengangguran Kabupaten Sorong tercatat naik tipis dari 3,36 persen pada 2021 jadi 3,38 persen pada 2022, Kabupaten Sorong Selatan turun dari 3,55 persen pada 2021 jadi 3,05 persen pada 2022, serta Kabupaten Maybrat naik dari 1,89 persen pada 2021 jadi 2,09 persen pada 2022.

Tingkat pengangguran di Kabupaten Tambrauw tercatat turun dari 1,89 persen pada 2021 menjadi 1,46 persen pada 2022 dan di Kabupaten Raja Ampat naik dari 3,81 pada 2021 menjadi 3,91 persen pada 2022.
 
 
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023