Pemerintah menyalurkan bantuan beras kepada 39.887 keluarga di wilayah Provinsi Papua Barat Daya pada penyaluran bantuan pangan tahap kedua.
Penyaluran bantuan beras dari pemerintah di wilayah Papua Barat Daya dimulai dari Distrik Sorong Utara di Kota Sorong pada Jumat.
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad secara simbolis menyerahkan bantuan beras bagi 371 keluarga penerima manfaat di daerah itu.
"Ini satu komitmen pemerintah untuk peduli terhadap kebutuhan masyarakat," kata Penjabat Gubernur.
Dia berpesan kepada para kepala keluarga agar menggunakan bantuan pangan dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Bukan diterima lalu kemudian dijual lagi dengan harga pasar, itu tidak boleh," katanya.
Selain itu, Penjabat Gubernur mengajak masyarakat untuk kembali membiasakan diri mengonsumsi makanan pokok dari bahan pangan lokal seperti umbian dan papeda agar tidak tergantung pada beras.
"Ketika sudah biasa makan makanan lokal, maka gampang untuk menyesuaikan diri ketika beras sulit diperoleh karena mahal," katanya.
Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Sorong Sri Ariandini menyampaikan bahwa Provinsi Papua Barat Daya setiap bulan mendapat jatah bantuan beras sebanyak 398.870 kg untuk disalurkan kepada 39.887 keluarga penerima bantuan pangan dari pemerintah.
"Jadi setiap kepala keluarga berhak mendapatkan beras 10 kilogram setiap bulan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa semula pemerintah berencana menyalurkan bantuan beras selama tiga bulan dari Oktober sampai Desember 2023, tetapi kemudian memajukan penyaluran bantuan pada September karena harga beras tidak stabil.
"Alokasi beras untuk tiga bulan sebanyak 1.196.610 kg untuk seluruh penerima manfaat di Papua Barat Daya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Penyaluran bantuan beras dari pemerintah di wilayah Papua Barat Daya dimulai dari Distrik Sorong Utara di Kota Sorong pada Jumat.
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad secara simbolis menyerahkan bantuan beras bagi 371 keluarga penerima manfaat di daerah itu.
"Ini satu komitmen pemerintah untuk peduli terhadap kebutuhan masyarakat," kata Penjabat Gubernur.
Dia berpesan kepada para kepala keluarga agar menggunakan bantuan pangan dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Bukan diterima lalu kemudian dijual lagi dengan harga pasar, itu tidak boleh," katanya.
Selain itu, Penjabat Gubernur mengajak masyarakat untuk kembali membiasakan diri mengonsumsi makanan pokok dari bahan pangan lokal seperti umbian dan papeda agar tidak tergantung pada beras.
"Ketika sudah biasa makan makanan lokal, maka gampang untuk menyesuaikan diri ketika beras sulit diperoleh karena mahal," katanya.
Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Sorong Sri Ariandini menyampaikan bahwa Provinsi Papua Barat Daya setiap bulan mendapat jatah bantuan beras sebanyak 398.870 kg untuk disalurkan kepada 39.887 keluarga penerima bantuan pangan dari pemerintah.
"Jadi setiap kepala keluarga berhak mendapatkan beras 10 kilogram setiap bulan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa semula pemerintah berencana menyalurkan bantuan beras selama tiga bulan dari Oktober sampai Desember 2023, tetapi kemudian memajukan penyaluran bantuan pada September karena harga beras tidak stabil.
"Alokasi beras untuk tiga bulan sebanyak 1.196.610 kg untuk seluruh penerima manfaat di Papua Barat Daya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023