Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) memprioritaskan pembentukan koperasi modern untuk mengoptimalkan pengembangan usaha berbasis sektor riil di Provinsi Papua Barat.

Fungsional Ahli Madya Pengembangan Teknologi Pembelajaran Kemenkop UKM T Mohammad Razi di Manokwari, Senin, mengatakan pembentukan badan usaha koperasi memudahkan pelaku UKM orang asli Papua memperoleh pembinaan dan akses permodalan dalam pengembangan bisnis.

"Kalau tidak berbadan hukum itu mereka susah, makanya kami dari Kemenkop UKM mendorong pembentukan koperasi," kata Razi.

Untuk meningkatkan pemahaman, kata dia, Kemenkop UKM bekerja sama dengan Papua Youth Creative Hub (PYCH) menyelenggarakan sosialisasi pembentukan koperasi modern selama dua hari (29-30 Mei 2023) di Kabupaten Manokwari, yang diikuti perwakilan pelaku usaha dari tujuh kabupaten di Papua Barat.

Kemenkop juga berharap pemerintah daerah melalui instansi teknis dapat memberikan pembinaan secara berkelanjutan bagi pelaku usaha agar pembentukan koperasi modern terlaksana sesuai ekspektasi.

Hal ini seiring dengan sasaran pembentukan 150 koperasi modern di seluruh Indonesia, dan Kemenkop UKM telah menyiapkan 134 tenaga pendamping koperasi modern.

Tugas tenaga pendamping adalah melakukan pembinaan terhadap pengelolaan koperasi modern terkait sistem pencatatan transaksi keuangan berbasis akuntansi, hingga pengembangan komoditas potensial ekspor.

"Karena tahun 2025 itu target pembentukan koperasi modern di Indonesia sebanyak 500 koperasi," jelas dia.

Selain itu, kata dia, Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian Kemenkop UKM nantinya memberikan kesempatan bagi pelaku usaha mengikuti program magang yang dipusatkan di Koperasi Mino Saroyo Cilacap, Jawa Tengah.

Program magang lebih kurang selama satu minggu bermaksud agar produk UKM yang tergabung dalam koperasi modern memiliki daya saing tinggi dengan jangkauan pasar semakin luas.

Dengan demikian, transformasi pengembangan koperasi mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) baik nasional maupun daerah.

"Supaya produknya bisa diekspor ke provinsi lain di Indonesia, bahkan ke luar negeri," ucap Razi.

Pelaksana harian Koordinator PYCH Papua Barat Simson Bonggoibo menjelaskan bahwa pembentukan koperasi modern merupakan bagian dari konsep pengembangan usaha berkelanjutan yang menghasilkan produk turunan.

Setelah mengikuti sosialisasi, pelaku usaha yang didominasi sektor pertanian dan perkebunan diarahkan untuk membentuk koperasi modern di masing-masing kabupaten.

Koperasi tersebut dinilai mampu mengatasi hambatan dalam pengembangan usaha mikro kecil seperti keterbatasan akses modal, minimnya pengetahuan teknis, dan biaya pemasaran yang melebihi biaya produksi.

"Pelaku usaha Papua ini sudah punya niat, jadi mereka butuh mentor supaya bisa kembangkan komoditas unggulan dari daerah masing-masing," tutur Simson.

Melalui koperasi modern, kata dia, pelaku usaha mendapat bimbingan secara berkala dalam meningkatkan kualitas produk, manajemen keuangan, dan strategi pemasaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

PYCH terus berupaya agar pelaku usaha mikro kecil terutama yang berada di wilayah pedalaman Papua Barat, terakomodasi dalam berbagai kegiatan pengembangan usaha.

"Kalau gabung dalam koperasi, maka usaha mikro kecil lebih kuat dan mampu bersaing dengan bisnis ritel lainnya," ucap Simson.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023