Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menggandeng USAID Kolaborasi untuk memetakan permasalahan kesehatan masyarakat di wilayah setempat yang nantinya akan diakomodasi dalam musyawarah rencana pembangunan (musrembang) tahun 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Supaya masalah kesehatan ini bisa dapat kita selesaikan," kata Kasubag Perencanaan Informasi dan Humas Dinkes Manokwari Jeane D F Lefaan di Manokwari, Kamis.
Salah satu contoh, kata dia, data peserta BPJS Kesehatan masyarakat yang mendiami Pulau Mansinam masih terhitung pada Puskesmas Pasir Putih.
Oleh sebabnya, perlu dilakukan pembaharuan data agar layanan BPJS Kesehatan dapat diakses melalui Puskesmas Mansinam.
"Datanya harus dikumpulkan ulang supaya kita bawa secara kolektif ke BPJS, dan diubah statusnya ke Puskesmas Pasir Putih," tutur Jeane.
Ia juga mendorong masyarakat di seluruh Kabupaten Manokwari agar lebih proaktif melakukan pemeriksaan kesehatan setiap bulan pada pusat kesehatan masyarakat.
Selain itu, masyarakat diharapkan patuh mengonsumsi obat yang diberikan sesuai ketentuan dari pihak medis secara rutin.
Upaya ini akan berdampak positif terhadap intervensi penyakit menular maupun tidak menular, sehingga jumlah kasus mengalami penurunan setiap tahun.
"Masyarakat harus rutin cek kesehatan secara rutin, jangan tunggu sampai kondisinya parah dulu baru ke puskesmas," ujar dia.
Chief of Party USAID Kolaborasi Project Caroline A Tupamahu menjelaskan bahwa kehadiran USAID Kolaborasi bermaksud mengoptimalkan implementasi otonomi khusus (Otsus) jilid kedua pada bidang kesehatan, pendidikan, perekonomian dan infrastruktur.
Ada dua hal yang sangat penting dilakukan yaitu penguatan kapasitas pemerintah daerah dan pendidikan masyarakat di Tanah Papua agar lebih proaktif.
"Kami memberikan pelatihan tidak hanya pemerintah tetapi warga, supaya warga bisa menyampaikan aspirasi sesuai kebutuhan," ucap dia.
Menurut dia peningkatan pemahaman pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan program akan berdampak terhadap ketepatan sasaran dari program tersebut.
Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan penyelenggaraan Otsus jilid dua dapat tercapai sesuai ekspektasi bersama.
"Kita sudah latih 20 fasilitator di Papua dan 20 orang di Papua Barat. Fasilitator ini nantinya memberikan pendidikan warga," jelas Caroline Tupamahu.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023