Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, terus melengkapi sarana dan prasarana (sarpras) pendukung bagi penyuluh pertanian lapangan (PPL) agar kinerjanya lebih maksimal dalam membantu para petani meningkatkan produksi pertanian.

Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor di Isei, Papua Barat, Rabu, mengatakan PPL merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di wilayahnya sehingga pemda merasa perlu melengkapi sarpras yang dibutuhkan.

Salah satu sarpras yang diberikan kepada para PPL di Teluk Wondama berupa laptop yang diterima oleh 23 orang tenaga PPL yang bertugas di wilayah itu.

"Kami terus mengupayakan sarana dan prasarana bagi PPL. Saya berharap dengan bantuan laptop ini, petugas PPL bisa semakin meningkat kinerjanya," kata Mambor saat penyerahan bantuan laptop di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Teluk Wondama.

Adapun 23 PPL yang menerima bantuan laptop tersebut rencananya akan mengikuti uji kompetensi dalam rangka alih jabatan pada tahun ini.

Plt Kepala Bidang Penyuluhan pada Dinas Pertanian dan Pangan Teluk Wondama Ferry Imbiri melaporkan dari 58 petugas PPL yang bertugas di Teluk Wondama, baru sebanyak 23 orang yang telah siap mengikuti uji kompetensi.

Sisanya, sebanyak 38 orang masih harus menunggu giliran karena terbentur sejumlah kendala, antara lain fasilitas kerja yang terbatas.

"Perangkat laptop ini sangat dibutuhkan para PPL sehingga ada sinergi antara PPL dengan dinas. Kami berharap dengan bantuan laptop ini bisa membantu kerja PPL kita," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Teluk Wondama Korneles Paduai menyebut masih banyak hambatan yang dihadapi PPL dalam pelaksanaan tugas di lapangan seperti keterbatasan sarpras pendukung.

Dia berharap nantinya para PPL secara periodik menyampaikan laporan produksi pertanian di tingkat kampung.

"Memang masih terbatas karena masih banyak PPL kita yang belum dapat tapi nanti kita upayakan secara bertahap," kata Paduai.

Dalam kesempatan itu, Bupati Mambor secara simbolis menyerahkan bantuan 10 unit mesin perontok biji pokem atau yang dalam bahasa lokal disebut hotong bagi kelompok tani di Distrik Roswar.

Pokem merupakan tanaman mirip gandum yang banyak dikembangkan oleh masyarakat di Pulau Roswar.

Konon, Pokem dibawa dan diperkenalkan kepada penduduk lokal oleh penginjil asal Eropa bernama Frans Mosche yang masuk ke Roswar pada 1866.

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023