Penjabat Wali Kota Jayapura, Papua, Frans Pekey mengajak seluruh masyarakat berdoa agar tidak terjadi bencana yang lebih besar di daerah itu.
"Mari semua berdoa agar Kota Jayapura terhindar dari bencana alam yang lebih besar dan kita semua selalu dilindungi oleh Tuhan," kata Frans Pekey di Jayapura, Rabu.
Dia mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus siaga dan memantau tempat-tempat pengungsian warga setelah terjadinya gempa.
Berdasarkan data Balai Besar BMKG Wilayah V Jayapura hingga pukul 12.30 WIT telah terjadi gempa di Kota Jayapura sebanyak 279 kali dan gempa yang dirasakan 33 kali.
Terkait itu, pihaknya mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berita bohong yang menyebutkan terjadinya tsunami akibat gempa, tetapi mempercayai informasi yang benar dari BMKG.
Sementara itu Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid mengatakan tim reaksi cepat BPBD Kota Jayapura sudah melakukan koordinasi dengan seluruh distrik di wilayah itu agar setiap perkembangan situasi setelah gempa bisa diinformasikan secepatnya.
Pihaknya berharap masyarakat agar waspada terhadap gempa susulan dan menghindari tempat atau gedung tinggi demi keselamatan jiwa saat terjadi gempa yang lebih besar.
"Terkait adanya informasi terjadinya tsunami agar masyarakat tidak panik namun selalu waspada terhadap gempa susulan," katanya.
Sebelumnya gempa dengan magnitudo 5,5 terjadi pada Senin (2/1) sekitar pukul 03.24 WIT di Kota Jayapura dan sekitarnya menyebabkan warga sempat panik.
Staf analisis gempa BMKG Wilayah V Jayapura Jambari mengatakan dari data yang terhimpun terungkap gempa dengan magnitudo 5,5 itu berlokasi 2.58 LS-140.67 BT atau 13 KM Timur Laut Kota Jayapura.
Gempa tersebut diikuti gempa susulan hingga Selasa (3/1). Salah satunya adalah gempa magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah pantai utara Jayapura, Papua, Selasa (3/1) pukul 19.55 WIB akibat adanya aktivitas subduksi.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Mari semua berdoa agar Kota Jayapura terhindar dari bencana alam yang lebih besar dan kita semua selalu dilindungi oleh Tuhan," kata Frans Pekey di Jayapura, Rabu.
Dia mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus siaga dan memantau tempat-tempat pengungsian warga setelah terjadinya gempa.
Berdasarkan data Balai Besar BMKG Wilayah V Jayapura hingga pukul 12.30 WIT telah terjadi gempa di Kota Jayapura sebanyak 279 kali dan gempa yang dirasakan 33 kali.
Terkait itu, pihaknya mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berita bohong yang menyebutkan terjadinya tsunami akibat gempa, tetapi mempercayai informasi yang benar dari BMKG.
Sementara itu Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid mengatakan tim reaksi cepat BPBD Kota Jayapura sudah melakukan koordinasi dengan seluruh distrik di wilayah itu agar setiap perkembangan situasi setelah gempa bisa diinformasikan secepatnya.
Pihaknya berharap masyarakat agar waspada terhadap gempa susulan dan menghindari tempat atau gedung tinggi demi keselamatan jiwa saat terjadi gempa yang lebih besar.
"Terkait adanya informasi terjadinya tsunami agar masyarakat tidak panik namun selalu waspada terhadap gempa susulan," katanya.
Sebelumnya gempa dengan magnitudo 5,5 terjadi pada Senin (2/1) sekitar pukul 03.24 WIT di Kota Jayapura dan sekitarnya menyebabkan warga sempat panik.
Staf analisis gempa BMKG Wilayah V Jayapura Jambari mengatakan dari data yang terhimpun terungkap gempa dengan magnitudo 5,5 itu berlokasi 2.58 LS-140.67 BT atau 13 KM Timur Laut Kota Jayapura.
Gempa tersebut diikuti gempa susulan hingga Selasa (3/1). Salah satunya adalah gempa magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah pantai utara Jayapura, Papua, Selasa (3/1) pukul 19.55 WIB akibat adanya aktivitas subduksi.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023