Bank Indonesia Papua Barat menilai perekonomian di tahun 2023 diproyeksikan akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2022, sejalan dengan akselerasi pertumbuhan Lapangan Usaha (LU) yang strategis dan peningkatan konsumsi masyarakat.
 
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat Eko Listiyono di Manokwari, Rabu, menyatakan LU Industri Pengolahan dan Pertambangan diprakirakan tumbuh lebih baik sejalan dengan peningkatan keluaran produksi Liquefied Natural Gas (LNG) dari operasional Train III LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni.
 
"Peningkatan produksi ini diperkirakan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Papua Barat 2023 untuk berada pada rentang 5,00 ± 1,00 persen dari tahun ke tahun atau year on year (yoy). Peningkatan itu diperkirakan sejalan dengan peningkatan kebutuhan LNG di pasar internasional, sejalan dengan kebijakan pengetatan akibat gelombang panas dan peningkatan permintaan sebagai salah satu sumber pembangkit listrik," ungkap Eko dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2022.
 
Eko menyampaikan eksplorasi sumur baru Pertamina EP juga dapat menjadi salah satu penyokong akselerasi pertumbuhan LU Pertambangan dan Penggalian. Eksplorasi sumur baru akan mendorong peningkatan produksi Barrel Oil per Day (BOPD).
 
Disisi lain, Eko menyebut upaya bersama dalam mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan mendorong terciptanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang baru terus dikuatkan untuk dapat lebih mengakselerasi tingkat pertumbuhan di Provinsi Papua Barat.
 
Menurut dia, sumber daya alam di Papua Barat sangat melimpah, dan menjadi bonus bagi daerah dalam mengembangkannya.
 
Eko mengajak semua pihak untuk melakukan berbagai upaya bersama yang memudahkan dalam mewujudkan pertumbuhan perekonomian daerah yang lebih mandiri, berbasis pada potensi utama daerah, serta pemberdayaan sumber daya manusia yang berkelanjutan.
 
Di bidang sistem pembayaran, transaksi digital diperkirakan akan tumbuh sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Papua Barat di 2023 yang akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022. Cetak biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (BSPI 2025) dipastikan menjadi arah kebijakan BI dalam menavigasi sistem pembayaran di era digital yang semakin dinamis.
 
Pada 2023 mendatang, diharapkan dapat hadir tiga Pemda Digital baru yang akan menjadi ekosistem sistem pembayaran digital di Papua Barat. Hingga saat ini, terdapat tiga Pemda Digital yaitu Pemprov Papua Barat, Pemkab Manokwari, dan Pemkab Teluk Wondama.
 
Peredaran uang di Papua Barat pada 2023 diperkirakan akan tetap tumbuh seiring dengan peningkatan kebutuhan uang kartal di tengah masyarakat, sejalan dengan fase pemulihan setelah pandemi COVID-19 yang kian mereda.

"Itu tercermin dari pertumbuhan uang beredar pada Januari-September 2022 yang tercatat positif, setelah tiga tahun sebelumnya tercatat mengalami pertumbuhan negatif," kata Eko.

Pewarta: Rachmat Julaini

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022